Riset Selama 25 Tahun, Kontan Luncurkan Buku Melintasi Tiga Krisis Multidimensi

Kinanti Nuke Mahardini - Sabtu, 30 Oktober 2021
Peluncuran buku 25 tahun Kontan: Melintasi 3 Krisis Multidimensi
Peluncuran buku 25 tahun Kontan: Melintasi 3 Krisis Multidimensi dokumen pribadi Kontan

Parapuan.co - Tidak terasa salah satu perusahaan media yang membahas terkait keuangan dan ekonomi, Kontan, sudah berusia 25 tahun. 

Selama itu pula, Kontan sudah merekam kebangkitan Indonesia dari tiga krisis ekonomi besar, dimulai dari krisis 1997/1998, krisis 2008, dan krisis pandemi 2020. 

Peluncuran buku yang berjudul 25 tahun Kontan : Melintasi 3 Krisis Multidimensi ini dirlis secara virtual pada Minggu, 24 Oktober 2021. 

Buku tersebut merupakan akhir dari pameran keuangan virtual terbesar Indonesia Financial Expo & Forum (IFEF2021) yang telah satu bulan berlangsung. 

Menurut Pemimpin Redaksi Kontan, Ardian Taufik Gesuri, peluncuran buku Melintasi 3 Krisis Multidimensi ini merupakan tonggak penting kinerja intelektual redaksi Kontan.

Baca Juga: Mengintip 5 Kebiasaan Unik yang Sering Dilakukan Sebelum Tidur

Tidak main-main Kawan Puan, buku ini berlandaskan reportase dan riset selama 25 tahun!

Langkah tersebut senada dengan pemikiran salah satu pendiri Kompas Gramedia, Jakob Oetama yang menganggap bahwa buku adalah mahkota wartawan. 

Buku ini secara garis besar menyingkap krisis ekonomi dan dampak yang dialami Indonesia.

Tidak hanya krisis ekonomi, buku ini dilengkapi dengan respons pemerintah dalam mengatasi krisis tersebut sehingga semua pembaca dapat memetik pelajaran yang diambil pasca krisis. 

Meski begitu, Ardian menyadari dalam buku tersebut ada fakta yang belum terungkap dari sudut pandang para pejabat pemerintah.

“Oleh karena itu, untuk menyelami lebih dalam, kami menyelenggarakan diskusi bersama para tokoh yang mengalami langsung krisis Indonesia. Semoga buku dan diskusi ini dapat bermanfaat bagi masyarakat,” terangnya pada diskusi virtual Memaknai Krisis, Minggu (24/10).

Dalam diskusi tersebut, turut hadir sebagai pembicara Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani dan Bambang Brodjonegoro, Menteri Keuangan RI Periode 2014 – 2016. 

Upaya Pemulihan

Dalam diskusi virtual tersebut, Sri Mulyani memaparkan perjalanan Indonesia dalam mengarungi ketiga krisis multidimensi di era reformasi.

Krisis multidimensi di era reformasi terdiri dari pemicu, dampak, hingga reformasi dan kebijakan yang diperjuangkan pemerintah.

Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 Menurun, Indonesia Masuk Wilayah Hijau di Daftar CDC

Transformasi seperti perubahan nilai tukar tetap menjadi floating, pendirian Otoritas Jasa Keuangan, fungsi Lembaga Penjamin Simpanan, serta pengawasan sektor keuangan. 

Pada krisis pandemi 2020 ini juga pemerintah menaikkan bantuan sosial dan membantu restrukturisasi kredit untuk usaha mirko, kecil dan menengah (UMKM).

“Bantuan dan subsidi bunga jaminan juga diberikan supaya UMKM tetap berdegup. Semoga ke depan lebih baik untuk Kontan, media dan Indonesia,” ujar Sri Mulyani. 

Pasca krisis multidimensi, Bambang berhasrat agar ekonomi Indonesia mengarah lebih preventif atau mencegah.

Membandingkan dengan upaya kuratif pemerintah pada krisis 1998 yang berutang sangat besar demi menyelamatkan ekonomi Indonesia. 

“Bantuan Likuiditas Bank Indonesia tahun 1998 lalu dianggap punya peran terhadap kestabilan ekonomi hingga saat ini. Pelajaran dari inilah yang mendorong adanya urgensi ekonomi harus berkelanjutan,” jelasnya. 

Menurut Bambang, ada dua upaya lagi yang bisa dilakukan pemerintah demi menunjang sektor finansial.

Baca Juga: Ingin Promil Lekas Berhasil? Jangan Lewatkan Bocah Fertility Week 2021

Pertama, pendirian lembaga untuk menjamin premi dan asuransi. Maklum, asuransi sudah mulai mengandung risiko sehingga keberadaan lembaga tersebut dapat menenangkan para pembeli polis. 

Kedua, badan pengawasan micro finance untuk bank digital maupun pinjaman online

Bagi Kawan Puan yang ingin mendapatkan buku 25 tahun Kontan : Melintasi 3 Krisis Multidimensi mulai November 2021 di store.kontan.co.id. 

(*)