Catat! Ini 5 Cara Menyikapi Lingkungan Kerja yang Toksik

Ardela Nabila - Sabtu, 30 Oktober 2021
Cara menyikapi lingkungan kerja yang toksik.
Cara menyikapi lingkungan kerja yang toksik. songsak chalardpongpun

Parapuan.co - Stres karena pekerjaan merupakan hal yang tidak bisa dihindari, terlebih jika kamu bekerja di lingkungan kerja yang toksik atau tidak sehat.

Mengenal cara menyikapi lingkungan kerja yang tidak sehat merupakan hal yang harus kamu ketahui agar kamu tetap bisa bekerja dengan maksimal setiap harinya.

Lingkungan kerja yang toksik sendiri bisa disebabkan oleh berbagai macam alasan, mulai dari bos yang tidak bisa mengatur karyawannya, hingga rekan kerja yang pemalas.

Menurut Psych Central, dikutip dari Bustle, bekerja di lingkungan kerja yang negatif bisa memengaruhi kehidupan pribadi kamu.

Mulai dari merusak kepercayaan diri, kesehatan atau membuatmu menjadi depresi.

Baca Juga: Lowongan Kerja Startup Glints Buka Kesempatan Karier, Cek Persyaratannya

Kendati demikian, merasa stres sesekali dalam bekerja merupakan hal yang normal, ya, Kawan Puan.

Artinya, tak melulu pekerjaan yang membuat stres disebabkan oleh lingkungan kerja yang toksik.

Ketika dihadapi oleh lingkungan kerja yang toksik, yuk simak beberapa hal yang bisa kamu lakukan dalam menyikapinya.

1. Jangan membawa masalah di pekerjaan ke rumah

Merasa stres dan pusing dengan pekerjaan di kantor sering kali membuat kita merasa tidak mood.

Tak jarang pula orang yang justru membawa masalah di pekerjaan ke rumah, akibatnya suasana rumah pun menjadi tidak nyaman.

Meskipun meluapkan emosi negatif bisa membuatmu merasa lega, hal ini sebenarnya bisa menimbulkan masalah baru lainnya.

Berdasarkan Wall Street Journal, penelitian menunjukkan bahwa terlalu sering membicarakan masalah pekerjaan di rumah bisa memperburuk keadaan atau masalah tersebut.

2. Hindari terlibat dalam gosip di kantor

Bergosip bersama rekan kerja terkadang merupakan hal yang menyenangkan.

Tetapi, jika perilaku negatif ini terus dilakukan, kamu harus buru-buru membuat batasan atau berhenti.

Sebagai contoh, agar tidak diajak bergosip, kamu bisa membuat sinyal di meja bahwa kamu sedang bekerja dan tidak dapat diganggu.

Baca Juga: Lelah Bekerja? Ini 5 Cara Wanita Karir Menjaga Work Life Balance

Cara ini bisa membantumu terhindar dari perilaku negatif, seperti bergosip.

3. Fokus memperbaiki diri

Alih-alih membatasi diri sendiri lantaran kehilangan motivasi akibat lingkungan kerja yang tidak sehat, kamu bisa fokus memperbaiki diri.

Menurut Forbes, ketika kamu bekerja di lingkungan yang toksik atau negatif, fokus dalam memperbaiki diri bisa menjadi salah satu cara menemukan skill baru untuk pekerjaan lainnya di masa depan.

4. Melakukan kegiatan lainnya di luar pekerjaan

Kehilangan identitas diri menjadi hal yang bisa saja terjadi ketika kamu sudah terlalu lama berada di lingkungan kerja yang toksik.

Beberapa di antaranya bisa disebabkan oleh kepercayaan diri yang menurun atau kamu merasa depresi.

Namun, bukan berarti kamu menjadi membatasi diri, lho. Jadi, sebaiknya lakukanlah kegiatan lainnya yang dapat mengembalikan identitas diri sendiri.

Seperti membangun bisnis yang sudah lama diimpikan, mengikuti pelatihan, bergabung dengan komunitas, atau hal lainnya yang kamu sukai.

5. Bergaul dengan rekan kerja yang positif

Terakhir, kamu juga bisa mencoba memilih untuk bergaul rekan kerja yang bisa membantumu keluar dari lingkungan kerja yang toksik.

Baca Juga: 7 Pekerjaan yang Cocok untuk Perempuan Karakter Pemalu, Apa Saja?

Bergaul dengan rekan kerja yang positif bisa membantumu dalam menyikapi lingkungan kerja yang toksik.

Selain memiliki teman, kamu juga bisa belajar dari mereka, mendukung mereka, dan menghabiskan waktu untuk bersosialisasi dengan mereka.

Itulah hal-hal yang bisa kamu lakukan dalam menyikapi lingkungan kerja yang toksik sebelum benar-benar memutuskan untuk resign. (*)

Sumber: Bustle
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh