Buta Warna Lebih Sering Dialami Laki-Laki, Mengapa Demikian?

Anna Maria Anggita - Kamis, 28 Oktober 2021
Penjelasan mengapa laki-laki lebih berisiko mengalami buta warna
Penjelasan mengapa laki-laki lebih berisiko mengalami buta warna Maria Vonotna

Jika memang ada riwayat tersebut, maka kemungkinan kondisi ini akan diturunkan kepada anak.

Di samping itu, untungnya pemeriksaan buta warna bisa dilakukan senditi di rumah, caranya pun cukup mudah, yakni campurkan benang wol yang beraneka warna.

Setelah benang dicampurkan, mintalah anak untuk mengambil benang dengan warna tertentu.

Perhatikan sikap anak, jika si kecil tampak bingung membedakan warna, maka sebagai orang tua Kawan Puan tidak perlu ragu untuk mengkonsultasikan buah hari ke dokter mata.

Demi memastikan apakah anak mengalami buta warna, umumnya dokter akan melakukan tes hara dengan menggunakan buku yang berisi kombinasi warna.

Baca Juga: Apakah Penderita Kanker Payudara Tetap Bisa Menyusui? Ini Kata Dokter

Kemudian akan dilakukan tes penunjang, misalnya pemeriksaan organ mata.

Sebab, kerusakan pada mata itu bukan hanya buta warna saja, tapi mungkin ada hal lain seperti ketajaman penglihatan mata.

Sebagai catatan pula, sebagai orang tua, Kawan Puan tidak perlu khawatir, karena anak yang menderita buta warna itu tidak mengalami hambatan secara fisik dan kesehatan.

Hal ini dikarenakan anak tetap bisa, beraktivitas, bersekolah, dan berkarier. (*)

 

Sumber: Kompas.com,RSUD Sidoarjo
Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara

Usia Sampai Gaya Hidup Jadi Faktor Risiko Pneumonia pada Orang Dewasa