Begini Langkah Antisipasi UKM dalam Meningkatkan Keamanan Siber

Arintha Widya - Sabtu, 23 Oktober 2021
Ilustrasi keamanan siber UKM
Ilustrasi keamanan siber UKM

Parapuan.co - Salah satu persoalan yang membuat para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam menjalankan bisnisnya adalah masalah keamanan siber.

Pasalnya menurut studi dari Cisco, sekitar 33% UKM di Indonesia mengalami insiden siber dalam satu tahun terakhir.

Sebagai akibat dari insiden ini, kurang lebih 60% UKM mengalami pencurian informasi pelanggan oleh pelaku kejahatan.

Sebanyak 80% dari UKM yang terlibat dalam studi ini mengatakan bahwa mereka kini lebih khawatir tentang keamanan siber dibandingkan 12 bulan yang lalu, dan 68% mengatakan mereka merasa terpapar ancaman siber.

Baca Juga: Dukung UKM serta IKM, TikTok Adakan Program 'Maju Bareng TikTok'

Namun, UKM di Indonesia tidak lantas menyerah.

Mereka mengambil langkah-langkah strategis, seperti melakukan latihan simulasi untuk meningkatkan keamanan siber mereka.

Hampir tiga dari sepuluh (29%) UKM di Indonesia yang mengalaminya melihat bahwa alasan utama terjadinya serangan tersebut adalah karena solusi keamanan siber yang dianggap tidak memadai.

Sementara itu, 21% menyebutkan bahwa alasan utama terjadinya serangan adalah tidak adanya solusi keamanan siber.

"Selama 18 bulan terakhir, UKM telah memanfaatkan teknologi agar bisa tetap beroperasi dan melayani pelanggan mereka, bahkan saat mereka sedang menangani dampak dari pandemi," kata Marina Kacaribu, Direktur Cisco Indonesia dalam press rilis yang diterima PARAPUAN.

"Ketika UKM menjadi lebih digital, maka mereka menjadi target yang lebih menarik bagi pelaku kejahatan, karena bisnis digital menyebabkan terbukanya banyak informasi yang bisa menjadi sasaran empuk bagi peretas," imbuhnya.

"Selain itu, UKM yang sudah mengadopsi teknologi digital menghasilkan lebih banyak data, dan data-data ini sangat berharga bagi pelaku kejahatan," tutur Marina lagi.

Tak heran jika UKM mulai tergerak untuk melakukan investasi pada solusi dan kemampuan untuk memastikan mereka bisa menjaga bisnis di bidang keamanan siber.

Selain kehilangan data pelanggan, UKM di Indonesia yang mengalami insiden siber juga kehilangan data karyawan (63%) dan email internal (62%).

Informasi lain terkait bisnis yang sensitif (60%), informasi keuangan (54%), dan kekayaan intelektual (54%).

Selain itu, 58% mengakui bahwa kejadian-kejadian tersebut berdampak negatif pada reputasi mereka.

Baca Juga: Mentor Penting bagi UMKM, Ini Platform yang Bisa Dimanfaatkan

 

Mencari Solusi dengan Berbagai Persiapan

Studi Cisco menemukan bahwa meskipun UKM di Indonesia lebih khawatir tentang risiko dan tantangan keamanan siber, mereka mengambil pendekatan terencana untuk meningkatkan kekuatan keamanan siber mereka sendiri melalui inisiatif strategis.

Menurut studi tersebut, 84% UKM Indonesia dalam 12 bulan terakhir telah melakukan perencanaan skenario atau simulasi untuk mewaspadai insiden keamanan siber.

Kabar baiknya adalah UKM saat ini telah memiliki tingkat investasi yang kuat dalam keamanan siber.

Studi ini menunjukkan bahwa 74% UKM Indonesia telah meningkatkan investasi mereka dalam solusi keamanan siber sejak awal pandemi, dengan 38% di antara mereka menunjukkan peningkatan lebih dari 5%.

UKM juga meningkatkan investasi mereka di berbagai bidang seperti alat penyesuaian maupun pemantauan, talenta, pelatihan dan asuransi, dan hal tersebut menunjukkan pemahaman yang kuat tentang perlunya pendekatan multi-faceted dan terintegrasi untuk membangun pondasi siber yang kuat.

"Keamanan siber berkembang sangat pesat. Perkembangan ini didorong oleh tren seperti sasaran serangan yang meluas, perpindahan ke multi-cloud, munculnya pekerjaan hybrid, serta persyaratan dan peraturan keamanan yang baru," terang Kerry Singleton, Managing Director, Cybersecurity, Asia Pasifik, Jepang, Cina, Cisco.

"Saat memulai perjalanan digitalisasi mereka, UKM memiliki kesempatan untuk meletakkan pondasi yang tepat untuk struktur keamanan mereka dan membangun bisnis mereka di atas pondasi kepercayaan yang kuat," tutupnya.

Baca Juga: Gaet Lebih Banyak Konsumen, Ini Cara Membuat Konten Menarik dan Kreatif untuk Promosi Digital UKM

Di sisi lain, studi juga mengungkap lima rekomendasi yang dapat diterapkan oleh organisasi berukuran apapun untuk meningkatkan pondasi keamanan siber mereka, mengingat lingkungan yang terus berubah.

Rekomendasi tersebut adalah, sering berdiskusi dengan para pemimpin senior dan semua pemangku kepentingan, mengambil pendekatan keamanan siber yang disederhanakan dan terintegrasi.

Selain itu, perlu pula bagi UKM untuk tetap siap dengan melakukan simulasi dunia nyata, melatih dan mendidik karyawan, dan bekerja dengan mitra teknologi yang tepat.

(*)

Sumber: Press Release
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati