5 Masalah Kesehatan yang Mengganggu Kesuburan Perempuan

Ericha Fernanda - Rabu, 20 Oktober 2021
Masalah kesehatan seksual dan reproduksi perempuan
Masalah kesehatan seksual dan reproduksi perempuan pepifoto

Parapuan.co - Masalah kesuburaan atau infertilitas bisa dialami baik perempuan maupun laki-laki.

Khususnya bagi perempuan, masalah kesehatan tertentu yang mengganggu kesuburan bisa menyebabkan kesulitan hamil, bahkan menopause dini.

Jika Kawan Puan memiliki periode menstruasi yang sangat menyakitkan dan parah, segeralah mengunjungi dokter spesialis kandungan untuk penanganan lebih lanjut.

Jangan biarkan rasa sakit atau pendarahan hebat itu terus berlanjut, sebab kemungkinan ada penyakit penyerta tertentu di organ kewanitaan.

Baca Juga: 3 Jenis Pemeriksaan Kesuburan untuk Jaga Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan

Melansir Today's Parent, berikut lima masalah kesehatan pada perempuan yang mengganggu kesuburan.

1. Sindrom ovarium polikistik (PCOS)

PCOS menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang mengganggu kemampuan tubuh untuk melepaskan telur, serta penyebab paling umum dari ketidaksuburan.

Tanda seseorang memiliki PCOS termasuk menstruasi yang tidak teratur, rambut wajah, atau jerawat.

Ini menunjukkan adanya kadar hormon androgen laki-laki yang lebih tinggi dari batas normal.

Kabar baiknya, PCOS dapat diobati oleh dokter spesialis kandungan dengan obat oral seperti letrozole guna membantu berovulasi.

2. Endometriosis

Endometriosis dicirikan bila seseorang mengalami sakit perut bagian bawah yang parah saat masa menstruasi.

Kondisi ini terjadi karena peradangan pada dinding rahim yang umumnya disebabkan oleh infeksi.

Dalam kasus yang lebih parah, endometriosis juga dapat menyebabkan saluran tuba menjadi bekas luka dan tersumbat.

Operasi mungkin dilakukan untuk mengangkat jaringan endometrium ekstra untuk menghilangkan rasa sakit.

Baca Juga: Jaga Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan dengan Konsumsi 4 Vitamin Ini

3. Fibroid rahim

Fibroid adalah tumor non-kanker yang tumbuh di rahim, yang menyebabkan menstruasi berat dan sakit perut.

Faktor risiko yaitu riwayat keluarga fibroid, obesitas, atau masa awal pubertas.

Penanganan berupa obat-obatan dan operasi atau pengangkatan fibroid melalui serviks.

4. Hipotiroidisme

Gejala hipotiroidisme mencakup mudah merasa lelah dan lebih rentan terhadap kenaikan berat badan, serta mengganggu sinyal hormonal yang membuat ovarium melepaskan sel telur.

Hipotiroidisme terjadi ketika tubuh tidak cukup membuat hormon yang diproduksi oleh tiroid, yaitu triiodothyronine (T3) dan tiroksin (T4).

Kabar baiknya adalah hipotiroidisme biasanya mudah diobati dengan hormon tiroid sintetis yang disebut levothyroxine.

Baca Juga: Selain Gaya Hidup, Ini Alasan Mengapa Inseminasi Buatan Bisa Gagal

5. Penyakit radang panggul

Beberapa infeksi menular seksual, termasuk klamidia dan gonore, sering kali tidak memiliki gejala sehingga tidak diobati, yang dapat menyebabkan penyakit radang panggul.

Penyakit radang panggul terjadi ketika bakteri dari penyakit tersebut melacak vagina, masuk ke dalam rahim dan saluran tuba.

Akibatnya, membuat jaringan parut yang menyumbat saluran tuba.

Bagi sebagian perempuan dengan penyakit radang panggul masih bisa hamil dengan IVF (in vitro fertilization).

Pastikan mendiskusikannya dengan dokter spesialis kandungan guna mencegah adanya bahaya atau risiko kehamilan saat menderita penyakit tersebut.

(*)