Hari Kesehatan Mental Sedunia, Ini 5 Bentuk Self Care untuk Mengatasi Trauma Kekerasan

Ericha Fernanda - Minggu, 10 Oktober 2021
Bentuk-bentuk self care untuk mengatasi trauma kekerasan
Bentuk-bentuk self care untuk mengatasi trauma kekerasan Pekic

Parapuan.co - Trauma adalah pengalaman buruk, mengerikan, tidak nyaman, atau tindak kekerasan yang pernah dialami seseorang dalam hidupnya.

Trauma membutuhkan waktu untuk sembuh, bahkan berbulan-bulan setelah kejadian atau bertahun-tahun setelahnya.

Trauma berpotensi kambuh kembali saat ada pemicu yang mengingatkan tentang peristiwa tersebut, yang dapat menimpulkan gejala psikologis bagi penyintas.

Dalam memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia setiap 10 Oktober, pemulihan trauma bisa sangat menantang, tetapi itu perlu untuk menyeimbangkan kesehatan jiwa.

Baca Juga: Hari Minggu Tiba, Saatnya Lakukan Self-Care untuk Dirimu dengan Kegiatan Ini!

Melansir NAMI, berikut bentuk-bentuk self care atau perawatan diri yang bisa dilakukan untuk membantu Kawan Puan dalam proses penyembuhan.

1. Kenali Efek Trauma

Banyak dampak dan efek negatif yang terjadi pada tubuhmu akibat trauma kekerasan. Efek umum meliputi:

  • Sulit tidur
  • Serangan panik dan kecemasan
  • Penggunaan zat
  • Gangguan makan
  • Kilas balik kekerasan seksual/fisik
  • Perasaan benci diri dan harga diri rendah
  • Takut pada orang dan hubungan
  • Pikiran bunuh diri 

Kenali dahulu efek apa yang kamu alami, ini bisa menjadi acuan untuk kamu ceritakan ke perawatan konseling untuk membantumu mengatasi trauma.

2. Memahami Pentingnya Penyembuhan

Untuk diketahui, penyembuhan adalah kunci untuk mengatasi trauma.

Penyembuhan berbeda untuk setiap orang, tergantung niat dan usahanya untuk melepaskan trauma masa lalu dan pulih.

Manfaat dari memahami pentingnya penyembuhan meliputi:

  • Memungkinkan dirimu untuk fokus pada diri sendiri. Salah satunya dapat mengalihkan perhatian dari hal-hal negatif dan fokus pada apa yang menjadi kebutuhanmu.
  • Memungkinkanmu untuk mengembangkan hubungan yang lebih dekat dengan orang lain, termasuk mengizinkan keluarga menjadi sistem pendukungmu.
  • Membantumu meringankan rasa sakit dengan menemukan cara yang berbeda untuk mengatasinya, seperti memulai hobi baru.

Baca Juga: Pintar Merawat Diri, Ini 8 Tips Self Care yang Selalu Dilakukan Naomi Osaka

3. Berikan Afirmasi Positif

Memfokuskan kembali pikiran bawah sadar dimulai dengan "memaksa" kepositifan.

Pikiran negatif dan kritik batin dapat membangkitkan perasaan insecure atau rendah diri yang menahanmu dari merangkul hal-hal positif.

Fokuskan kembali suara kritis batin dengan menerapkan sistem afirmasi positif yang dapat kamu gunakan setiap hari.

Afirmasi positif dapat mengelola persepsi dan mindset pribadi untuk mengubahnya menjadi sesuatu yang lebih baik.

Berikut beberapa afirmasi positif yang bisa kamu coba:

  • "Aku menyayangi diriku."
  • “Aku layak.”
  • "Aku cantik."

4. Olahraga

Temukan setidaknya satu bentuk olahraga mudah yang dapat membantumu melepaskan kesedihan, kemarahan, dan rasa sakit akibat trauma kekerasan.

Berikut adalah beberapa olahraga yang bagus untuk dilakukan:

  • Kickboxing
  • Yoga
  • Senam kardio
  • Berlari

Olahraga akan menguatkan jiwamu dan mengalihkan pikiran negatif dengan fokus pada gerakan untuk melepaskan stres tersebut.

5. Tingkatkan Kreativitas

Terapi seni juga dapat membantumu berkreasi untuk mengekspresikan diri secara transformatif guna melepaskan trauma.

Berikut rekomendasi terapi seni yang bisa kamu lakukan, meliputi:

  • Menulis
  • Menggambar
  • Melukis
  • Memutar dan atau menulis musik
  • Membuat kerajinan

Melalui pengalihan fokus ke hal lain seperti ini, kamu bisa mengelola trauma meski itu sangat sulit diatasi.

Tapi kamu bisa, dan kamu mampu untuk menanganinya.

Baca Juga: Wajib Tahu, 10 Langkah Ini Bantu Kamu Meningkatkan Harga Diri

Kontak Bantuan

Self care di atas adalah cara untuk membantu Kawan Puan mengatasi trauma kekerasan dan mengelolanya dengan baik.

Tapi, penyembuhan trauma setiap orang berbeda.

Jika sangat sulit untuk mengatasinya, konsultasikan kepada layanan konseling untuk mendapatkan bantuan.

Berikut kontak bantuan yang dapat Kawan Puan akses, antara lain:

1. Layanan SEJIWA: ext. 8

2. Telepon Pelayanan Sosial Anak (TesPSA): 1 500 711

3. Hotline Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA): 129 atau 08111-129-129 (WA)

4. Layanan lain sesuai nomor di tiap daerah yaitu Pusat Pelayanan Keluarga (PUSPAGA) dan Pusat Kesejahteraan Sosial Anak Integratif (PKSAI)

5. Kunjungi sehat-jiwa.kemkes.go.id/

Kawan Puan layak untuk sembuh, tak perlu ragu untuk meminta bantuan jika kamu kesulitan untuk mengatasi masalah mental.

(*)

Sumber: National Alliance on Mental Illness (NAMI)
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati