7 Cara Sederhana Mengatasi Serangan Panik, Salah Satunya Tutup Mata!

Aghnia Hilya Nizarisda - Sabtu, 9 Oktober 2021
Menutup mata ialah salah satu cara mengatasi serangan panik.
Menutup mata ialah salah satu cara mengatasi serangan panik. Doucefleur

Parapuan.co - Serangan panik kerap kali datang di saat yang tak diduga. Ini ialah gelombang ketakutan, panik, dan cemas yang tiba-tiba dan intens.

Serangan panik amat luar biasa saat tiba karena fisik dan emosi kamu bisa langsung terpengaruh. Maka itu, kamu perlu tahu cara untuk mengatasi serangan panik ini.

Pasalnya, melansir Healthline, sebagian orang yang mengalami serangan panik bahkan kesulitan bernapas, berkeringat deras, gemetar, hingga jantungnya berdebar kencang.

Tidak hanya itu, sebagian lainnya bisa juga merasakan nyeri dada, entah ini kenyataan atau sekadar perasaan karena serangan panik.

Namun, nyeri di dada tersebut membuat sebagian berpikir itu disebabkan serangan jantung.

Jika Kawan Puan pernah mengalami serangan panik, kamu tahu bahwa ini sangat menakutkan dan bisa menyerang dengan sangat cepat.

Baca Juga: Sering disamakan, Ini Bedanya Anxiety Attack dan Panic Attack

Akan tetapi, ada beberapa cara sederhana yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi dan menghentikan serangan panik ini saat mengalaminya. Apa saja?

1. Kenali bahwa kamu mengalami serangan panik

Kamu perlu mengenali dan mengakui bahwa apa yang Kawan Puan rasakan itu ialah serangan panik, bukan serangan jantung.

Dengan begitu, kamu dapat mengingatkan diri sendiri hawa serangan itu hanya sementara, akan berlalu dan lewat, serta kamu akan baik-baik saja.

Cobalah menyingkirkan rasa takut bahwa kamu mungkin sekarat atau malapetaka akan datang. Keduanya merupakan gejala serangan panik.

Hal tersebut dapat memungkinkanmu untuk fokus pada teknik lain demi mengurangi gejala.

2. Tutup mata

Beberapa serangan panik datang dari pemicu yang membuat Kawan Puan kewalahan.

Apabila kamu berada di lingkungan yang serba cepat dengan banyak stimulus, maka ini dapat memicu serangan panik tersebut.

Untuk menguranginya, tutup mata Kawan Puan selama serangan panik itu datang.

Hal ini ditujukan untuk menghalangi rangsangan atau stimulus ekstra dan membuat kamu lebih mudah untuk fokus pada pernapasan.

3. Lakukan olahraga ringan

Endorfin menjaga agar darah tetap terpompa dengan tepat saat itu juga.

Maka itu, olahraga ringan dapat membantu membanjiri tubuh kita dengan endorfin, sehingga dapat meningkatkan suasana hati kita.

Karena sedang stres dan diserang panik, maka pilihlah olahraga ringan yang ringan untuk tubuh, seperti jalan kaki atau berenang.

Pengecualian untuk ini adalah jika kamu mengalami hiperventilasi atau kesulitan bernapas. Lakukan apa yang kamu bisa untuk mengatur napas terlebih dahulu.

Baca Juga: Kekerasan pada Perempuan Sebabkan Panic Attack, Mengapa Bisa Terjadi?

4. Temukan objek fokus

Beberapa orang merasa terbantu dengan menemukan satu objek untuk memusatkan semua perhatian mereka selama serangan panik.

Pilih satu objek yang terlihat jelas dan dengan sadar, lalu catat segala kemungkinannya.

Misalnya, Kawan Puan mungkin memperhatikan bagaimana jarum jam menyentak saat berdetak, dan sedikit miring. Gambarkan pola, warna, bentuk, dan ukuran benda kepada diri sendiri.

Lantas, fokuskan semua energi kamu pada objek ini, dan gejala panik itu mungkin mereda.

5. Gunakan teknik relaksasi otot

Teknik relaksasi otot dapat membantu menghentikan serangan panik kamu dengan mengendalikan respons tubuh sebanyak mungkin.

Secara sadar, rilekskan satu otot pada satu waktu, mulai dengan sesuatu yang sederhana seperti jari-jari di tangan dan gerakkan ke atas melalui tubuh kamu.

Teknik relaksasi otot akan paling efektif jika Kawan Puan telah melatihnya sebelumnya.

6. Bayangkan tempat bahagia

Apa tempat paling santai dan membahagiakan di dunia yang dapat kamu pikirkan? Pantai yang cerah atau berada dalam tenda di pegunungan?

Bayangkan diri kamu di sana, dan cobalah untuk fokus pada detail sebanyak mungkin.

Jika tempat itu pantai, maka bayangkan menggali jari-jari kaki Kawan Puan ke dalam pasir yang hangat. Jika itu di pegunungan, bayangkan mencium aroma tajam pohon pinus.

Tempat ini harus tenang, tenang, dan santai. Kota besar seperti Jakarta bukan salah satunya, tidak peduli seberapa besar kamu mencintai kota dalam kehidupan nyata.

Baca Juga: Alami Gangguan Kecemasan, Jeongyeon TWICE Memutuskan untuk Hiatus

7. Mengulangi mantra

Mengulangi mantra secara dalam hati bisa membuat rileks dan menenangkan, dan itu bisa memberikanmu sesuatu untuk dipahami selama serangan panik.

Entah itu sekadar "Ini juga akan berlalu," atau mantra lain untuk diri sendiri. Ulangi berulang-ulang di kepalamu sampai Kawan Puan merasa serangan panik mulai mereda.

Nah, itulah 7 cara mengatasi serangan panik sederhana yang bisa Kawan Puan coba, mulai dari menutup mata hingga mengulangi mantra. (*)

Ini 3 Kebiasaan yang Bisa Membuat Otak Menua sebelum Waktunya