5 Kebiasaan Buruk Perempuan Karier di Dunia Kerja yang Tak Disadari

Putri Mayla - Rabu, 6 Oktober 2021
Kebiasaan buruk perempuan karier di dunia kerja yang harus dihindari.
Kebiasaan buruk perempuan karier di dunia kerja yang harus dihindari. songsak chalardpongpun

Parapuan.co - Perempuan karier tanpa disadari bisa memiliki kebiasaan buruk di dunia kerjalho. 

Kebiasaan buruk ini dapat berpengaruh dalam pekerjaan juga perjalanan karier Kawan Puan. 

Oleh karena itu, kita perlu perlu menghentikan kebiasaan buruk di dunia kerja tersebut agar tidak berpengaruh pada karier yang sudah dibangun. 

Sebagai contoh, kita sengaja terlalu banyak memberikan kritik tidak membangun tanpa alasan.

Pada akhirnya, hal tersebut bisa menjadi pengaruh buruk dalam dunia kerja jangka panjang.

Baca Juga: 5 Srategi Perempuan Karier Menjadi Seorang Guru yang Sukses

Berikut lima kebiasaan buruk perempuan karier di dunia kerja yang perlu dihentikan, seperti dilansir dari laman Businessnewsdaily

1. Berfokus Hanya pada Kinerja

Banyak dari kita yang sering keliru dan percaya bahwa kinerja seseorang di tempat kerja adalah faktor terpenting dalam sebuah jenjang karier.

Padahal, belum tentu jika kamu terus memberikan segalanya dan mendapatkan hasil baik, seseorang pada akhirnya akan memperhatikan dan mempromosikan kamu.

"Kerja keras saja tidak akan membawa kamu ke tempat yang dituju," kata Lindsay Chason Tillie, direktur merchandising di Home Depot dan duta MBA@UNC.

Pada kenyataannya, kemajuan perempuan bekerja tergantung pada tiga faktor, yaitu kinerja, citra dan eksposur. Ketiganya harus diperhatikan. 

2. Tetap Diam

Takut mengutarakan pendapat di tempat kerja merupakan kebiasaan buruk yang harus dihindari oleh perempuan karier.

Sebagian besar dari kita tidak mengutarakan pendapat karena takut dianggap terlalu argumentatif atau agresif.

Padahal, diam dapat mudah disalahartikan sebagai tidak peduli atau sudah memahami suatu pembahasan lho, Kawan Puan. 

Oleh karena itu, sebaiknya kamu tetap mengambil risiko untuk berani mengutarakan pendapat seperti dalam meeting divisi. 

Baca Juga: Cara Menjadi Perempuan Karier Sekaligus Ibu Rumah Tangga yang Sukses

3. Bersaing (Bukan Mendukung) 

Perempuan perlu untuk mendukung sesama perempuan lain dalam lingkungan kerja, meski tidak berteman baik dengan semua perempuan di kantor.

Perempuan harus dapat membantu orang lain mencapai tujuan kariernya jika mampu.

Selanjutnya, perempuan harus saling mendukung untuk menjadi lebih baik. Mengikuti kelompok perempuan bekerja yang sudah profesional di bidang pekerjaanmu untuk mendapatkan dukungan akan sangat baik. 

Sesama perempuan, kita tidak diperkenankan saling menjatuhkan dan bersaing secara tidak sehat ya, Kawan Puan. 

4. Tidak Berjejaring

Jaringan atau networking adalah alat utama bagi semua profesional yang ingin memajukan karir mereka.

Jika kamu tidak menjadikan ini prioritas, kamu bisa kehilangan koneksi dan peluang hebat yang dapat membantumu naik level.

 

Oleh karena itu, carilah mentor atau orang yang lebih ahli untuk memberi nasihat, pengetahuan, dan dorongan. Jangan pernah lelah membangun dan berjejaring sepanjang karier.

Saat kamu sudah mencapai tingkat karier lebih tinggi, jangan lupa untuk memberi saran dan dukungan kepada sesama profesional yang mungkin baru saja memulai karier.

5. Menyerah Setelah Gagal

Kegagalan merupakan bagian dari kesuksesan dan Kawan Puan harus ingat hal tersebut. 

Saat seseorang tidak setuju dengan ide yang kamu tawarkan, kamu bisa mengubah ide atau melakukannya dengan sudut pandang lain.

Baca Juga: 5 Karakter Toksik Perempuan Karier yang Harus Dihindari di Tempat Kerja

 

Mampu menghadapi hal-hal yang tidak nyaman merupakan ketreampilan yang baik untuk dikembangkan.

Meski begitu, Kawan Puan bisa mempertimbangkan pindah ke perusahaan lain jika kamu tidak dihargai di tempat kerja saat ini. 

Selain itu, kamu bisa mencoba peluang lain seperti mencoba pekerjaan baru atau melanjutkan sekolah. 

Demikian kebiasaan buruk perempuan karier yang harus dihentikan. Semoga membantu dan selamat berproses!

(*)

Sumber: businessnewsdaily
Penulis:
Editor: Kinanti Nuke Mahardini