Tak Sekadar Mengajar, Ini Beda Peran Guru Sekarang dan di Masa Depan

Arintha Widya - Selasa, 5 Oktober 2021
Ilustrasi peran guru sekarang dan di masa depan
Ilustrasi peran guru sekarang dan di masa depan Pixabay.com

Parapuan.co - Guru memiliki peran besar dalam kegiatan belajar mengajar.

Akan tetapi, tampaknya peran tersebut akan meluas jika mematuhi instruksi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terkait Merdeka Belajar.

Kemendikbud pernah menyampaikan bahwa Program Merdeka Belajar secara esensi harus dimulai dari guru.

Sebagaimana mengutip Kompas, semua guru mesti berpikir merdeka lantaran akan mengajarkan ilmunya kepada anak didik.

Salah satu yang bisa dilakukan, yaitu dengan membuat suasana pembelajaran lebih nyaman dan menyenangkan bagi murid.

Baca Juga: 5 Srategi Perempuan Karier Menjadi Seorang Guru yang Sukses

Hal itu pula yang disinggung oleh Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK), Iwan Syahril beberapa waktu lalu ketika memaparkan tentang Merdeka Belajar.

Iwan Syahril menyebut bahwa Merdeka Belajar mempunyai visi, yakni guru-guru tidak hanya menerima instruksi dari atasan atau pemerintah.

Para guru diwajibkan pula untuk lebih berdaya, mau berinovasi dan kreatif dalam kegiatan belajar mengajar.

"Melihat kurikulum sebagai bukan benda mati yang kemudian diimplementasikan, tapi harus menjadi pemilik dan pengembang dari kurikulum itu sendiri," kata Iwan melalui akun IG Ditjen GTK.

Lebih lanjut, pihaknya menekankan kalau guru sebagai fasilitator perlu meningkatkan kompetensinya yang berbasis pada praktek.

Menurut Iwan, peningkatan kompetensi guru itulah yang dapat menentukan kualitas pengajaran.

Maka itu pula, pihaknya memberikan gambaran perbedaan antara peran guru di masa kini dan masa depan nantinya.

 

Pada masa sekarang, guru cenderung bertindak sebagai pelaksana kurikulum dan sumber pengetahuan satu-satunya.

Selain itu, kualifikasi guru juga dianggap paling menentukan kualitas mereka dan pelatihan guru cuma berdasarkan teori semata.

Kinerja guru dulu dan sekarang juga dinilai berdasarkan daftar persyaratan/administratif.

Di masa depan, diharapkan semuanya berubah, di mana guru bakal memiliki peran sebagai pemilik dan pembuat kurikulum.

Kemudian, guru pulalah yang menjadi fasilitator sekaligus sumber dari berbagai pengetahuan.

Baca Juga: Punya Tugas Mulia, Ini Negara dengan Gaji Guru Tertinggi di Dunia

Mereka haruslah mempunyai kompetensi dan tujuan sebagai penentu kualitas pengajaran, di mana pelatihannya berdasarkan pada praktek.

Nantinya, kinerja guru tidak lagi dinilai secara administratif melainkan secara holistik atau keseluruhan kompetensi yang dimiliki. (*)

Sumber: Kompas
Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara