Masa Depan Karier Pengrajin Batik Cerah Berkat Digitalisasi, Kenapa?

Arintha Widya - Minggu, 3 Oktober 2021
Ilustrasi karier pengrajin batik
Ilustrasi karier pengrajin batik Goddard_Photography

Parapuan.co - Jangankan di masa pandemi, sebelumnya saja karier sebagai pengrajin batik seolah tidak menjadi pilihan profesi utama bagi kebanyakan orang.

Penyebabnya, salah satunya karena menjadi pengrajin batik bukanlah proses yang instan.

Berkarier jadi pengrajin batik juga tidak mudah, mengingat membatik membutuhkan waktu yang lama untuk mengerjakan setiap lembar kainnya.

Terlebih, pandemi sempat membuat perekonomian lesu di berbagai segi, yang otomatis juga berdampak pada karier pengrajin batik.

Turis mancanegara yang berhenti berkunjung ke tanah air selama kurang lebih 1,5 tahun terakhir mengancam industri batik.

Baca Juga: Hari Lansia Sedunia! Ini 4 Karier yang Cocok bagi Perempuan Usia 50an

Salah satunya industri batik yang ada di Solo, tepatnya di kawasan Kampung Laweyan.

Seperti melansir Tribunnews, dulunya ada hilir mudik wisatawan yang berkunjung dan membeli batik.

"Masa pandemi Covid-19 membuat perdagangan batik rontok," kata Koordinator Pengembangan Kampung Batik Laweyan, Alpha Fabela Priyatmono pertengahan Juni 2021.

Alpha menambahkan, penurunan penjualan selama pandemi di Laweyan sendiri mencapai hampir 80 persen.

Beruntung, keterpurukan para pengrajin kembali bangkit setelah melihat kesempatan lain di hadapan mereka terbuka.

Seiring berjalannya waktu dan perkembangan dunia digital yang pesat, mereka fokus memasarkan batik secara online.

 

Bahkan, tak sedikit rumah industri batik di Laweyan yang mengekspor produk mereka ke mancanegara.

Meski tantangan memasarkan produk secara online tidak mudah, tetapi pengrajin dan pelaku UMKM batik tidak menyerah.

"Adanya pandemi Covid-19 memaksa mereka untuk memperkuat pemasaran secara online, tentu ini tantangan tersendiri,” lanjut Alpha.

Kini, industri batik pun tidak hanya memproduksi kain atau pakaian, tetapi juga produk fesyen lainnya.

Sebut saja di antaranya masker, tas, dompet, outer, dan masih banyak lagi hasil kreasi pengrajin yang lain.

Baca Juga: Mengenal Jurusan Kuliah Kriminologi dan Prospek Karier Lulusannya

Penjualan yang sempat menurun pun kembali meningkat. Belum lagi lantaran industri bersinergi dengan Pemerintah Kota Solo untuk Go Digital.

Jika sebelumnya meredup, kini masa depan karier sebagai pengrajin batik pun kembali cerah.

Jadi, tidak ada salahnya jika Kawan Puan tertarik menekuni karier membatik untuk menjadi pengrajin batik, ya. (*)

Sumber: tribunnews
Penulis:
Editor: Tentry Yudvi Dian Utami