WWF Ajak Masyarakat Mengenal Minyak Kelapa Sawit Berkelanjutan dalam Acara Ngopi Bareng NOVA

Rizka Rachmania - Selasa, 28 September 2021
Acara Ngopi Bareng NOVA  bersama dengan WWF Indonesia dan Chef Ragil, Senin (27/9/2021)
Acara Ngopi Bareng NOVA bersama dengan WWF Indonesia dan Chef Ragil, Senin (27/9/2021) Dok. NOVA

Parapuan.co - Ngobrol Inspiratif (Ngopi) bareng NOVA bersama dengan World Wide Fund for Nature) WWF mengajak kita semua untuk lebih memahami pentingnya minyak sawit berkelanjutan.

Hal ini dikarenakan kesadaran dan pengetahuan konsumen akan industri sawit hijau masih rendah, serta masyarakat yang masih sangat sensitif dengan harga.

Oleh karena itu, WWF menyuarakan gerakan Beri Kami Pilihan dan Beli yang Ekolabel dalam acara Ngopi Bareng NOVA, Senin (27/9/2021).

Acara Ngopi Bareng Nova dan WWF yang digelar secara virtual ini mengajak dua narasumber yakni Margareth Meutia, Communication, Campaign, and Public Relations Team WWF Indonesia dan Chef Ragil Imam Wibowo, chef owner dari Nusa Indonesia Gastronomy.

Baca Juga: Kampanye 'Beli Yang Baik', Cara Mendukung Gaya Hidup Berkelanjutan

Acara bertajuk Masak Cerdas dengan Minyak Goreng Ramah Lingkungan ini mengajak kita menyadari bahwa sebenarnya kita ini punya pilihan untuk menggunakan bahan masakan ramah lingkungan, seperti contohnya minyak kelapa sawit berkelanjutan. 

Kawan Puan pastinya sudah tahu kalau dalam kehidupan sehari-hari kita tidak bisa lepas dari produk olahan kelapa sawit.

Namun di sisi lain Kawan Puan juga pasti sudah paham kalau produksi minyak kelapa sawit menghasilkan dampak negatif.

Sebut saja contohnya adalah kebakaran hutan, sengketa lahan, hilangnya habitat satwa liar, hingga konflik dengan masyarakat adat.

Padahal bisa lho, produksi minyak kelapa sawit lebih ramah lingkungan dan mengikuti prinsip-prinsip keberlanjutan.

Tujuannya untuk mengurangi dampak negatif hasil produksi minyak kelapa sawit.

Maka dari itu, hadirlah minyak kelapa sawit berkelanjutan yang penting diterapkan untuk menjaga lingkungan.

Minyak kelapa sawit berkelanjutan ini merupakan produk yang dibuat dengan menaati kebijakan yang ditentukan oleh Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO).

Bukan hanya produknya, produsen kelapa sawit yang memproduksi minyak kelapa sawit berkelanjutan pun harus memiliki sertifikasi RSPO.

Lalu ada delapan prinsip yang harus ditaati oleh produsen minyak kelapa sawit untuk mendapatkan sertifikasi RSPO.

"Salah satu yang terpenting adalah adanya tanggung jawab lingkungan dan konservasi sumber daya alam dan keanekaragaman hayati," jelas Margareth Meutia melansir dari Nova.id.

Baca Juga: 9 Cara Gunakan Minyak Kelapa untuk Atasi Rambut Kusut, Kering hingga Kutu

Menariknya, sudah ada lho, cara mudah bagi Kawan Puan untuk membedakan minyak goreng yang merupakan hasil olahan minyak kelapa sawit berkelanjutan dan yang bukan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by NOVA (@tabloidnovaofficial)

 

Salah satu cara untuk membedakannya adalah dengan melihat pada ekolabel kemasan minyak goreng.

Contoh produk minyak kelapa sawit berkelanjutan yang memiliki ekolabel adalah produk Super Indo 365 Minyak Goreng Sawit.

 

Minyak Goreng Sawit 365 dari Super Indo ini memiliki ekolabel ramah lingkungan dan ramah sosial, serta sudah memiliki sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) dan RSPO.

Produk Super Indo 365 Minyak Goreng Sawit
Produk Super Indo 365 Minyak Goreng Sawit Super Indo

Adanya minyak goreng sawit berekolabel ini diharapkan dapat mendorong ekosistem ramah lingkungan di Indonesia menjadi lebih baik lagi.

Di samping itu juga memberikan pilihan kepada kita semua dan menjadi solusi atas ketersediaan minyak goreng sawit ramah lingkungan.

Dalam kehidupan sehari-hari, Kawan Puan bisa memanfaatkan produk minyak goreng sawit berkelanjutan dalam hal memasak gorengan.

Baca Juga: Tips Hilangkan Bau Badan dengan Campuran Minyak Kelapa Serta Beberapa Bahan Alami Lainnya!

Hal itu dijelaskan oleh Chef Ragil Imam Wibowo yang mengatakan, "Penggunaan minyak goreng sawit ini juga tidak membuat rasa dan warna gorengan berubah." (*)

Sumber: Nova.id
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania