Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan Berkaitan dengan Pola Makan

Ratu Monita - Senin, 27 September 2021
Hubungan kesehatan seksual dan reproduksi perempuan dan pola makan.
Hubungan kesehatan seksual dan reproduksi perempuan dan pola makan. patchanan promunat

Parapuan.co - Banyak yang menyampaikan bahwa pola makan sehari-hari erat kaitannya dengan kondisi kesehatan seksual dan reproduksi perempuan.

Seperti kita ketahui, menjaga kesehatan reproduksi merupakan hal yang wajib dilakukan agar terhindar dari berbagai penyakit

Menjaga kesehatan reproduksi juga bukan hanya perihal kebersihannya, melainkan juga asupan dan pola makan yang dikonsumsi sehari-hari.

Makanan sendiri menjadi sumber gizi bagi tubuh kita, sehingga dengan kandungan zat gizi atau nutrien yang tepat maka kesehatan seksual dan reproduksi perempuan dapat terjaga. 

Dengan kata lain, semakin baik pola makan yang dilakukan, maka akan berpengaruh bagi kesehatan sistem reproduksi.

Menguti dari video kanal YouTube Nakita Channel yang berjudul Benarkah Pola Makan dapat Memengaruhi Kesehatan Reproduksi?, dr. Tirta Prawita Sari, M.Sc, Sp.Gk., dokter gizi klinik di RS Pondok Indah menjelaskan perihal kaitannya pola makan dan kesehatan reproduksi.

"Agar hormon reproduksi dapat berfungsi dengan baik dan stabil, maka berarti hormon reproduksi membutuhkan jumlah zat gizi tertentu yang nantinya supaya berada dalam kestabilan," jelasnya.

Baca Juga: Cara Menjelaskan Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan pada Anak bagi Orang Tua

Saat jumlah zat gizi sedikit, maka akan ada ketidakseimbangan hormon begitu pula saat terlalu banyak

Lebih lanjut lagi, gaya hdiup seperti stres, merokok, dan malas-malasan juga memengaruhi kondisi kesehatan organ kewanitaan

Saat stres itu akan berkontribusi dalam memicu stres oksidatif dalam tubuh kita.

"Sementara bila tubuh selalu berada di dalam kondisi stres, maka akan ada hormon tertentu yang dilepaskan oleh tubuh kita, yakni hormon-hormon kortisol," jelasnya.

Hormon kortisol ini yang bertugas dalam menstimulasi terjadinya sekresi atau pengeluaran dari hormon insulin.

Menurutnya, apabila jumlah hormon insulin cukup tinggi, maka lama kelamaan akan mempengaruhi kondisi kesehatan seksual dan reproduksi perempuan, khususnya pada hormon reproduksi.

"Nantinya akan ada hormon reproduksi yang jumlahnya melebihi yang lain dan akan terjadi gangguan pada keseimbangan hormon," ungkapnya.

Sebagai informasi, stres oksidatif ini terjadi karena adanya suatu peradangan yang disebut dengan inflamasi. 

Baca Juga: 3 Jenis Pemeriksaan Kesuburan untuk Jaga Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan

Makanan yang perlu dihindari

Untuk menekan adanya inflamasi, ada sejumlah makanan yang disarankan untuk dihindari karena sifatnya dapat menginduksi terjadinya inflamasi, salah satunya adalah gula.

Gula akan mendorong lepasnya hormon insulin dan apabila kamu mengonsumsi gula secara terus menerus, maka akan ada banyak hormon insulin yang dilepaskan dan tentu saja akan ada kemungkinan terjadinya kondisi hyper insulimenia.

Selain gula, makanan lainnya yang bisa menyebabkan inflamasi meningkat dan berdampak pada kesehatan organ kewanitaan adalah tingginya asupan lemak trans.

Asupan lemak trans ini kita dapat dari mentega, minyak tak jenuh yang dipanaskan, minyak yang dipakai berulang-ulang.

Daging merah juga menjadi salah satu makanan yang perlu dihindari.

"Ada banyak penelitian yang menunjukkan bahwa daging merah terbukti mampu menginduksi terjadinya inflamasi," jelas dr. Tirta.

Dengan kata lain, kunci utama dalam menjaga kesehatan ini adalah bagaimana kita mengendalikan hormon insulin, sehingga ia tetap rendah.

Makanan yang bisa membantu

Tak pelu khawatir, ada makanan yang dapat membantu mengatasi mencegah terjadinya masalah inflamasi. 

Salah satu makanan yang membantunya adalah jenis ikan-ikanan yang kaya akan omega 3.

Kemudian makanan yang tinggi kandungan antioksidan seperti buah-buahan dan sayur-sayuran, serta Vitamin D yang banyak berkaitan dengan hormon.

Baca Juga: Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan: Bentuk Vagina Berubah Setelah Melahirkan

Selain itu, menurut dr. Tirta, makanan yang mengandung cukup magnesium bagus untuk kesehatan reproduksi karena kandungan ini diketahui berhubungan erat dengan fungsi insulin.

"Jadi apapun yang bisa mengatasi terjadinya hyper insulimenia dan resistensi insulin itu baik untuk kita konsumsi untuk memperbaiki hormon reproduksi," pungkasnya.

Itulah penjelasan dari ahli mengapa pola makan yang baik berhubungan erat dengan kesehatan seksual dan reproduksi perempuan.

(*)

 

Sumber: Nakita
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati

Berkunjung ke Cirebon? Ini 4 Makanan Khas yang Wajib Kamu Coba!