Mengenal Menoragia, Penyebab dan Gejala Menstruasi yang Berlebihan

Ericha Fernanda - Minggu, 19 September 2021
Menoragia, gangguan menstruasi pada perempuan
Menoragia, gangguan menstruasi pada perempuan Alexmia

Parapuan.co - Kondisi seorang perempuan saat menstruasi berbeda-beda, mencakup gejala pramenstruasi, durasi, jumlah darah yang dikeluarkan, atau efek kesehatan yang menyertainya.

Salah satu kondisi menstruasi yang dialami sebagian perempuan adalah menoragia, di mana mereka mengalami pendarahan yang berlebihan.

Ini mengakibatkan mereka banyak kehilangan darah, kelelahan, atau keram perut yang menyakitkan.

Baca Juga: 5 Tips Jaga Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan saat Menstruasi

Apa itu menoragia?

Melansir Cleveland Clinic, menoragia adalah istilah medis untuk perdarahan menstruasi yang berlangsung lebih dari 7 hari. 

Beberapa pendarahan bisa sangat berat, artinya seorang perempuan akan mengganti pembalut setelah kurang dari 2 jam.

Hal ini juga bisa berarti Kawan Puan yang mengalaminya bisa mengeluarkan gumpalan seukuran seperempat atau bahkan lebih besar.

Menoragia dapat menyebabkan anemia jika tidak segera diatasi. Selain itu, pendarahan hebat dapat mempengaruhi tidur, bahkan menyebabkan sakit perut bagian bawah.

Penyebab

Menoragia dapat disebabkan oleh masalah rahim, masalah hormon, atau penyakit lainnya. Berikut adalah penyakit yang menyebabkan seorang perempuan menderita menoragia, yaitu:

  • Pertumbuhan atau tumor rahim yang bukan kanker.
  • Kanker serviks atau rahim.
  • Jenis kontrasepsi tertentu.
  • Masalah yang berhubungan dengan kehamilan, seperti keguguran atau kehamilan ektopik (ketika telur yang dibuahi tertanam di luar rahim).
  • Gangguan pendarahan.
  • Penyakit hati, ginjal, atau tiroid.
  • Penyakit radang panggul dan infeksi organ reproduksi perempuan.
  • Mengkonsumsi obat-obatan tertentu, seperti aspirin.
  • Transisi menopause atau disebut dengan perimenopause.
  • Masalah saat persalinan.
  • Fibroid atau polip di lapisan atau otot rahim.

Baca Juga: Gairah Seksual Meningkat Jelang Menstruasi? Ternyata Ini 3 Alasannya

Gejala

Jika seorang perempuan menderita menoragia, gejala yang sering kali dialami seperti:

  • Sering mengganti pembalut kurang dari dua jam.
  • Mengganti pembalut di malam hari.
  • Periode menstruasi yang berlangsung lama yaitu lebih dari 7 hari.
  • Gumpalan darah seukuran seperempat atau lebih besar.
  • Pendarahan membuat seseorang tidak bisa melakukan aktivitas normal.
  • Sakit perut bagian bawah terus-menerus.
  • Kurang berenergi.
  • Sesak napas.

 

Jika Kawan Puan mengidentifikasi periode menstruasi seperti penyebab dan gejala menoragia, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter spesialis kandungan.

Menoragia didiagnosis oleh dokter melalui serangkaian pertanyaan tentang riwayat kesehatan dan siklus menstruasi kamu.

Biasanya untuk perempuan dengan menoragia, pendarahan berlangsung lebih dari 7 hari dan lebih banyak darah yang hilang yaitu sekitar 80 mililiter.

Jika tidak diobati, menoragia dapat mengganggu kehidupan sehari-hari. Selain itu, dapat menyebabkan anemia dan membuat kamu merasa lelah serta lemah.

Masalah kesehatan lain juga bisa muncul jika masalah pendarahan tidak teratasi.

Maka itu, dengan perawatan yang tepat dan bantuan dokter, menoragia dapat diatasi dan tidak akan mengganggu aktivitasmu. (*)

Baca Juga: Olahraga untuk Perempuan yang Sedang Menstruasi, Ini Tips dan Jenisnya

Sumber: Cleveland Clinic
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda