4 Cara Menjaga Kesehatan Tubuh Saat Mengalami Quarter Life Crisis

Anna Maria Anggita - Senin, 13 September 2021
Menjaga kesehatan saat quarter life crisis.
Menjaga kesehatan saat quarter life crisis. Oleksandra Troian

Parapuan.co - Kawan Puan, quarter life crisis merupakan salah satu istilah yang semakin banyak digunakan oleh masyarakat masa kini.

Hal ini bisa dialami siapapun dalam rentang umur tertentu dan jika Kawan Puan mengalaminya, kamu harus tahu cara menjaga kesehatan diri saat quarter life crisis

Lantas, siapakah yang lebih berisiko mengalami quarter life crisis? Quarter life crisis merupakan suatu fenomena yang biasa dialami pada usia 20-an hingga 30-an.

Dilansir dari 7 Summit Pathwaysmereka yang berada quarter life crisis akan mengalami periode kecemasan sebagai respons adanya ketidakpastian dalam hidup.

Baca Juga: Psikolog Ungkap Mengapa Dalih Bercanda Jadi Alasan saat Terdesak seperti Terduga Pelaku Pelaku Pelecehan Seksual di KPI 

Di sisi lain, orang yang berada dalam quarter life crisis ini seringkali mengalami kecemasan karena sedang menjalani transisi hidup untuk memulai babak baru.

Sebab, orang dengan quarter life crisis itu dialami karena adanya ketidakpastian karir, masalah keluangan, bahkan hingga hubungan asmara.

Bagi Kawan Puan yang mengalami quarter life crisis, maka kamu perlu membuat pilihan.

Di usia dewasa muda ini, hal yang menantang adalah membuat pilihan hidup. Dengan memutuskan suatu pilihan, maka kamu turut menjaga diri sendiri, termasuk masalah kesehatan.

Pasalnya jika mengalami masalah kesehatan di usia muda, maka hal ini akan berdampak pada masa tua nanti.

Mengutip dari Yale Medicine, adapun beberapa hal yang perlu dilakukan untuk menjaga kesehatanmu di usia quarter life crisis ini, Kawan Puan wajib simak.

1. Mengurangi alkohol

Kawan Puan, di usia 20-an hingga 30-an mungkin ada beberapa orang yang membahagiakan dirinya dengan menjadi peminum alkohol.

Mungkin hal ini bertujuan unutk menghilangkan stres dan ingin bergaul, tetapi sebaiknya, hal ini dihindari sebab bisa mengalami sirosis hati.

Sirosis hari adalah suatu kondisi kronis rusaknya organ hati manusia akibat terbentuknya jaringan parut.

"Jumlah sirosis hati yang kami deteksi pada orang muda meningkat secara dramatis," kata ahli hepatologi Yale Medicine Michael Nathanson, MD.

Michael juga mengingatkan bahwa minum alkohol juga salah satu penyebab kematian, misalnya karena kecelakaan.

Baca Juga: Mengenal PTSD, Trauma yang Dialami Korban Pelecehan Seksual di KPI

2. Menjaga kesehatan diri agar tidak terkena kanker usus besar

Banyak orang yang cenderung berpikir bahwa kanker usus dan rektum (kanker kolorektal) hanya terjadi pada orang dewasa tua.

Namun, kenyataan di lapangan tidak demikian. Hal ini diungkapkan oleh Haddon Pantel ahli bedah kolorektal Yale Medicine bahwa kasus kanker kolorektal meningkat pada generasi muda.

Meski demikian, alasan mengapa generasi muda memiliki risiko dua kali lipat terkena kankur usus besar belum ditemukan dan masih dicari.

Mengetahui hal tersebut, Haddon mengingatkan kaum muda untuk menyadari gejala kanker kolorektal ke dokter.

"Jika mengalami pendarahan pada dubur, lalu perubahan kebiasaan buang air besar, perubahan nafsu makan, penurunan berat badan, serta sakit perut yang tidak dapat dijelaskan, maka harus  memeriksakan diri," ujarnya.

3. Mengaplikasikan tabir surya untuk menurunkan risiko kanker kulit

Menurut American Academy of Dermatology, melanoma atau kanker kulit adalah bentuk kanker paling umum kedua pada perempuan yang berusia di bawah 30 tahun.

Di samping itu, dokter kulit Kathleen Cook Suozzi, MD, selaku direktur estetika di Yale Medicine Dermatology mengkap kerusakan pada kulit ini terjadi akibat sinar UV.

Mengetahui berbagai masalah pada kulit ini, Kathleen menyarankan untuk rajin menggunakan tabir surya terutama saat berada di luar ruangan.

Baca Juga: Jangan Diremehkan, Ini 6 Cara Memberikan Bantuan kepada Orang yang Ingin Bunuh Diri

4. Memeriksakan diri ke dokter

Meski masih berada di usia dewasa muda dan bisa dikatakan sebagai kelompok usia yang sehat, tetap saja membiasakan diri untuk memeriksakan ke dokter.

Walaupun tidak sakit, memeriksakan diri adalah suatu tindakan kesehatan preventif yang baik.

Menurut Xavier Llor, MD, mengunjungi dokter setiap tahun untuk pemeriksaan dan mendiskusikan tes skrining di usia 20-an hingga 30-an itu penting.

Pasalnya di rentang usia tersebut, mereka ini memiliki risiko kesehatan akibat penggunaan tembakau dan alkohol, paparan sinar matahari, diet, latihan fisik, paparan lingkungan dan pekerjaan itu bisa mengganggu masalah kesehatan.

Tak lupa juga untuk perempuan mulai usia 21 tahun sebaiknya melakukan pap smear tiga tahun sekali sebagai tindakan pencegahan apakah ada kanker serviks atau tidak.

Nah, Kawan Puan, setelah melakukan berbagai tahap tersebut untuk kesehatan diri, jangan lupa juga untuk mengganti gaya hidup yang lebih baik supaya di masa selanjutnya tubuhmu tetap bugar. (*)

Sumber: yalemedicine.org,7 Summit Pathways
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda

BERITA TERPOPULER WELLNESS: 2 Terapi Utama untuk Anak Autisme hingga Cara Meningkatkan Kesehatan Mental Perempuan Pekerja