Mengenal PTSD, Trauma yang Dialami Korban Pelecehan Seksual di KPI

Ericha Fernanda - Sabtu, 11 September 2021
Definisi Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD)
Definisi Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD) Elena Kalinicheva

Parapuan.co - Kasus dugaan pelecehan seksual yang terjadi di Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat dan perundungan yang menimpa korban berinisial MS tengah menjadi sorotan publik.

Kasus ini mencuat setelah MS menulis surat terbuka yang kemudian viral di media sosial pekan lalu, Rabu (1/9/2021).

Melalui surat terbuka tersebut, MS mengaku sudah menjadi korban perundungan sejak ia bekerja di KPI pada tahun 2012.

Baca Juga: Pengacara Sebut MS Diminta Teken Surat Damai oleh Pihak KPI Pusat

Bahkan, ia juga mengalami pelecehan seksual yang dilakukan oleh beberapa rekan kerjanya pada 2015 silam.

"Saya makin stres dan frustrasi. Akhirnya berdasarkan saran keluarga, saya konsultasikan ke psikolog di Puskesmas Taman Sari. Hasilnya saya divonis mengalami PTSD (Post Traumatic Stress Disorder)," tulis MS melalui surat terbukanya.

"Tahun 2016, karena stres berkepanjangan, saya jadi sering jatuh sakit. Keluarga saya sedih karena saya sering tiba-tiba gebrak meja tanpa alasan dan berteriak tanpa sebab. Saat ingat pelecehan tersebut, emosi saya tak stabil, makin lama perut terasa sakit, badan saya mengalami penurunan fungsi tubuh, gangguan kesehatan," ia melanjutkan.

Menelisik tentang kasus yang dialami korban MS, apa sebenarnya gangguan mental PTSD itu ya, Kawan Puan?

Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD)

Reynitta Poerwitto, seorang psikolog klinis yang berpraktik di Eka Hospital BSD menjelaskan tentang definisi PTSD, beserta gejala dan berapa lama bertahan dalam tubuh seseorang.

"PTSD itu kondisi di mana seseorang mengalami traumatic events, gangguan stres yang disebabkan salah satunya melalui sexual harassment atau sexual abuse," kata Reynitta kepada PARAPUAN, Jumat (10/11/2021).

Ia menerangkan, post-traumatic stress disorder (PTSD) merupakan gangguan stres pascatrauma yang disebabkan oleh berbagai pengalaman trauma yang tidak menyenangkan, salah satunya pelecehan seksual.

PTSD mengakibatkan gangguan kecemasan yang membuat penderitanya teringat pada pengalaman traumatis.

Gejala PTSD

Reynitta kemudian menjelaskan gejala atau tanda-tanda yang dialami oleh penderita PTSD, antara lain:

  • Merasa cemas
  • Depresi
  • Tidak bisa menikmati kegiatan sehari-hari, padahal sebelumnya kegiatan itu bisa dinikmati
  • Feeling negative atau berpikir negatif terus-menerus
  • Down atau putus asa hampir setiap waktu

Baca Juga: Ketua KPI Lakukan Perubahan Aturan Pasca Kasus Pelecehan dan Bullying di KPI Pusat

"Mereka mungkin juga memilih pelarian seperti narkoba atau alkohol karena saking nggak kuatnya," kata Reynitta.

Apa yang dirasakan penderita PTSD?

"Biasanya yang paling sering terjadi di PTSD, pengalaman itu sering teringat atau having flashback dengan emosi yang sangat berlebihan as if it was yesterday," ujar Reynitta.

Ia menambahkan, meskipun kejadian traumatis itu sudah lebih dari beberapa bulan bahkan tahun, penderita PTSD masih sering mengingat dengan reaksi emosi yang berlebihan.

"Orang mengalami PTSD itu, emosinya sama sekali tidak berkurang, persis seperti waktu dia mengalami pengalaman traumatis itu," tambahnya.

Menurut Reynitta, penderita PTSD  bisa mengalami mimpi buruk, tidak bisa tidur sama sekali, dan sulit untuk fokus dalam kesehariannya.

"Karena ini disorder, secara umum orang itu biasanya tidak bisa berfungsi dalam kesehariannya, entah itu ibu rumah tangga, bekerja, atau sekolah itu agak sulit berfungsi karena trauma," Reynitta melanjutkan.

Reynitta menjelaskan, PTSD bisa bertahan lama dalam tubuh seseorang jika tidak ditangani dan apabila dilakukan perawatan juga memerlukan proses.

Tentunya, setiap individu bereaksi terhadap PTSD secara berbeda bahkan hitungan bulan atau tahun.

Perbedaan itu tergantung dengan intensitas pengalaman trauma dan bagaimana seseorang mempersepsikan traumanya itu.

Baca Juga: 4 Cara Bercerita ke Pasangan jika Kamu Mengalami Pelecehan Seksual

(*)