Kisah Sukses Maya Jualan Tas Branded Beromzet Rp 3 Miliar Setahun

Tentry Yudvi Dian Utami - Jumat, 10 September 2021
Maya saat di toko offline Banananina
Maya saat di toko offline Banananina KOMPAS/MICO DESRIANTO

Tak disangka, usaha Maya pun mengalami peningkatan yang sungguh besar.

“Konsumen saya itu wanita umur 25 sampai 35 tahun,” pungkasnya.

Setelah beberapa tahun menjalani bisnis, Maya dan suaminya pun akhirnya memutuskan untuk membuat website resmi pada 2012 lalu.

Banyaknya permintaan, Maya pun sampai mempekerjakan 50 orang pekerja. Dari online, dia juga mendirikan toko offline yang berlokasi di Menteng, Jakarta Pusat.

“Toko offline ditujukan bagi konsumen yang ingin melihat langsung secara fisik barang yang diinginkan,” pungkasnya.

Toko offline Banananina ini menghadirkan beragam kebutuhan fashion perempuan, mulai dari emas, tas branded hingga aksesori lainnya.

Baca Juga: Yuk, Ikuti Pelatihan UMKM Kuliner Ini untuk Belajar Mengembangkan Makanan Kekinian

Sempat merugi

Meskipun kini usahanya sudah besar, tapi Maya pernah juga mengalami kerugian dalam bisnis.

“Pernah kami pesan barang hingga puluhan juta, namun setelah ditunggu-tunggu barangnya tak kunjung sampai,” cerita Maya.

Enggak hanya itu, Maya bahkan pernah menerima barang yang sudah rusak yang cukup merugikannya.

“Cukup sering menemukan barang cacat dari pabrik,”lanjutnya.

Tapi, itu tak membuatnya menyerah untuk terus berbisnis tas branded. Apalagi konsumen juga sudah percaya dengannya.

Sebab itu, Maya selalu mengutamakan kepercayaan konsumen setianya, terlebih barang yang dijualnya juga tidak murah.

“Sebab dengan harga yang tak murah, wajar saja mereka berharap lebih.

Pesannya bisa keluhan, atau sekedar bertanya info produk yang mereka inginkan,” pungkasnya.