4 Cara Bercerita ke Pasangan jika Kamu Mengalami Pelecehan Seksual

Ericha Fernanda - Jumat, 10 September 2021
Cara menceritakan pengalaman seksual ke pasangan
Cara menceritakan pengalaman seksual ke pasangan Panupong Piewkleng

Parapuan.co - Mengalami pelecehan seksual adalah hal buruk dan memalukan bagi semua orang yang mengalaminya.

Masalahnya, pelecehan seksual yang terjadi kerap membuat trauma atau ketakutan yang tumbuh dalam diri. Apakah Kawan Puan juga mengalami?

Kamu tidak sendirian, tapi perlu kamu tahu bahwa selalu ada orang lain untuk mendengarkan, salah satunya pasangan.

Baca Juga: Perempuan Karier Alami Kekerasan Seksual di Kantor? Lakukan Hal Ini

Jika pasanganmu suportif, menerima, dan berempati, ia akan mendukung dan membantumu melewati segala trauma akibat peristiwa buruk ini.

Berbagi cerita atau tidak ke pasangan sepenuhnya adalah hak kamu, kapan dan di mana akan bercerita juga menjadi hak setiap individu.

Jika kamu memutuskan bercerita untuk mendapatkan pertolongan pasangan, berikut cara bercerita tentang pengalaman pelecehan seksual.

1. Ketahui apakah pasangan siap mendengarkanmu

Mengutip Huffpost, sebelum membicarakannya, tanyakan pada dirimu apakah pasangan akab siap secara emosional dan cukup empati untuk mendengarkanmu.

“Pernahkah kamu mendengar mereka berpendapat tentang kekerasan seksual yang muncul dalam percakapan atau berita?

"Jika orang tersebut telah menunjukkan pikiran dan sikap menyalahkan korban, itu mungkin memiliki risiko yang lebih besar," kata Kristen Houser, kepala urusan publik untuk National Sexual Violence Resource Center, Pennsylvania.

Jika kamu memiliki kekhawatiran bahwa pasangan tidak akan sepenuhnya mendukung, kamu dapat mengevaluasi terlebih dahulu apakah itu akan memberikan solusi sehingga kamu tahu bagaimana melangkah maju.

2. Sadari bahwa trauma bisa muncul kembali saat bercerita

Terkadang, menceritakan kembali kisah kekerasan seksual dapat menyebabkan seseorang kembali merasakan sensasi yang menyakitkan.

"Pilihlah waktu ketika kalian berdua tidak perlu terburu-buru setelahnya," kata Virginia Gilbert, terapis pernikahan dan keluarga di Los Angeles.

Beri tahu pasangan untuk sementara tidak menyentuhmu saat bercerita, agar tidak dianulir sebagai serangan seksual yang mirip dengan pengalaman kekerasan seksual.

Sebelum bercerita, beri tahu mereka untuk mendengarkan terlebih dahulu sebelum mereka memberikan solusi.

Baca Juga: Kekerasan pada Perempuan juga Dialami Laki-Laki, Ini Cara Menyelamatkan Korban

3. Menetapkan batasan sebelum kamu bercerita

Di awal percakapan, jelaskan kepada pasangan tentang apa yang kamu harapkan dari mereka setelah berbagi cerita, termasuk tidak menghakimi dan menyalahkanmu.

Kamu juga bisa mengungkapkan dan memberikan batasan dengan pernyataan berikut.

“Aku ingin memberi tahumu tentang sesuatu yang terjadi padaku, dan untuk saat ini aku hanya ingin kamu mendengarkan dan tidak mengajukan pertanyaan apa pun."

Atau "Aku ingin memberi tahumu sesuatu yang terjadi padaku, tapi hanya sedikit tentang itu. Aku belum siap untuk membicarakan semuanya.”

4. Kamu tidak harus menceritakan detail peristiwa sekaligus

Berbagi setiap detail peristiwa yang kamu ingat mungkin terasa seperti tugas yang berat, tetapi kamu tidak harus melakukannya.

“Saya sering merekomendasikan untuk memulai dengan berita utama cerita, satu per satu, sehingga kamu dapat memastikan bahwa kamu dapat memastikan masih baik-baik saja untuk berbagi lebih banyak,” kata Rachel Goldsmith, asisten wakil presiden tempat penampungan kekerasan dalam rumah tangga di Safe Horizon di New York City.

 “Hanya kamu yang dapat memutuskan detail apa yang dirasa penting untuk dibagikan. Jika terasa cukup menyakitkan, kamu bisa berhenti kapan saja,” tambahnya.

Baca Juga: Kata Pakar soal Pentingnya Peran Laki-Laki dalam Memberantas Kekerasan Seksual

Untuk menenangkan dirimu, ambil napas dalam-dalam setelah itu keluarkan dan ulangi beberapa kali.

Berceritalah dengan ritme yang membuatmu nyaman, tak perlu tergesa-gesa agar hati dan pikiranmu tetap tenang saat berbicara.

Jadi, itulah cara bercerita ke pasangan tentang pengalaman pelecehan seksual ya, Kawan Puan.

Ingat, kamu tidak sendirian. Jika kamu tidak yakin untuk berbagi kisah dengan pasangan, kamu bisa mengunjungi bantuan profesional untuk ditinjau lebih lanjut.

(*)

Sumber: Huffpost
Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara