Menjaga Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan dengan Senam Kegel

Ratu Monita - Jumat, 10 September 2021
Senam kegel untuk menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan
Senam kegel untuk menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan Nattakorn Maneerat

Parapuan.co - Salah satu cara untuk menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan adalah dengan melakukan olahraga.

Jenis olahraga yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan, salah satunya adalah senam kegel.

Bermanfaat baik bagi kesehatan seksual dan reproduksi perempuan, tak heran jika jenis olahraga satu ini banyak menjadi perbincangan di kalangan kaum hawa. 

Senam kegel sendiri merupakan olahraga pelatihan otot panggul bawah yang bermanfaat untuk memperbaiki kondisi yang dapat menurunkan fungsi dan kekuatan otot panggul bawah.

Bahkan, senam kegel ini juga dinilai baik untuk perempuan setelah melahirkan karena dapat mambantu mengatasi otot-otot miss V yang kendur usai melahirkan. 

Manfaat senam kegel untuk perempuan

Melansir dari laman Healthline, pada dasarnya senam kegel dapat dilakukan semua orang baik perempuan ataupun laki-laki.

Namun manfaat senam kegel bakal lebih bermanfaat atau terasa pada perempuan.

Pasalnya banyak faktor yang menyebabkan melemahnya dasar panggul perempuan, seperti kehamilan, melahirkan, penuaan, dan penambahan berat badan.

Hal-hal yang dapat melemahkan dasar panggul perempuan itu dapat dilawan dengan senam kegel ini.

Baca Juga: Hari Olahraga Nasional, Ternyata Ini 5 Manfaat Olahraga di Pagi Hari

Otot-otot panggul sendiri berfungsi untuk menopang rahim, kandung kemih, dan usus.

Jika otot-otot ini lemah, maka organ-organ yang ditopang oleh otot panggul dapat turun ke area vagina.

Tentu kondisi tersebut sungguh tidak nyaman dan dapat menimbulkan masalah kesehatan lainnya yakni inkontinensia urin.

Lebih lanjut lagi, senam kegel juga dapat dilakukan oleh perempuan hamil ataupun bagi mereka yang baru saja melahirkan, yakni untuk mengurangi nyeri yang dirasakan.

Selain itu, senam kegel memiliki manfaat dalam meningkatkan kualitas seksual, seperti dikutip dari laman Memorial Sloan Kettering Cancer Center.

Manfaatnya bagi kualitas seksual di antaranya adalah relaksasi otot-otot vagina, meningkatkan sikulasi darah ke vagina dan panggul bawah, dan meningkatkan lubrikasi vagina.

Cara melakukan senam kegel

Untuk melakukan jenis senam satu ini terdapat beberapa langkah yang perlu Kawan Puan lakukan, seperti melansir dari laman Mayo Clinic.

Identifikasi otot panggul dengan menghentikan buang air kecil di tengah, otot yang menghentikan tersebut merupakan otot panggul.

Kemudian, jika kamu merasakan otot panggul, maka tahapan selanjutnya adalah mengencangkan otot dan tahan selama 5 detik dan kemudian lemaskan otot kembali. 

Baca Juga: Menurut Dokter, Ini 4 Panduan Olahraga yang Benar di Masa Pandemi

Lebih lanjut lagi, Kawan Puan dapat menyempurnakan tekniknya dengan membayangkan diri sedang duduk di atas kelereng dan berusaha mengencangkan otot panggul.

Jika kamu sudah mulai terbiasa dengan gerakan senam kegel ini maka diperbolehkan untuk menambah durasi sekitar 5 hingga 10 detik. 

Tak lupa untuk mengatur napas dan lakukan dalam keadaan rileks. Senam Kegel ini setidaknya dapat dilakukan 4–6 kali sehari.

Kapan melakukan senam kegel

Sebenarnya, jenis senam satu ini bisa menjadi rutinitasi harian kamu, loh.

Mengingat, untuk memulainya kamu dapat melakukannya di mana saja dan kapan saja, entah saat duduk di sofa atau pun duduk di meja.

Ya, untuk melakukan gerakan senam ini kamu tidak memerlukan waktu dan ruang khusus.

Bahkan jenis olahraga satu ini dapat dilakukan saat kamu duduk sambil bekerja, menonton televisi, atau pun berdiri.

Sementara, jika kamu mengalami kesulitan saat melakukan gerakan ini, maka disarankan untuk konsultasi dengan dokter untuk membantu kamu melatih otot dengan benar. 

Selanjutnya jika bicara berapa lama manfaatnya dapat dirasakan, setelah rutin melakukan senam kegel maka manfaat akan dirasa dalam 3-6 minggu.

Baca Juga: Hari Olahraga Nasional, Ini 5 Tips Memulai Olahraga bagi Perempuan Usia 40an

(*)

Sumber: Healthline,mayo clinic,mskcc.org
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania