Kekerasan pada Perempuan juga Dialami Laki-Laki, Ini Cara Menyelamatkan Korban

Ratu Monita - Sabtu, 4 September 2021
Kekerasan pada perempuan juga dialami oleh laki-laki, cara menyelamatkan laki-laki korban kekerasan seksual
Kekerasan pada perempuan juga dialami oleh laki-laki, cara menyelamatkan laki-laki korban kekerasan seksual Patrick Daxenbichler

Parapuan.co - Prihatin, kekerasan pada perempuan yang sering terjadi ternyata juga bisa dialami oleh laki-laki lho, Kawan Puan. 

Memang, kebanyakan kasus yang kita liat ialah kekerasan pada perempuan dengan laki-laki sebagai pelakunya. 

Tetapi, kasus kekerasan pada perempuan tersebut juga bisa dialami oleh laki-laki yang dianggap lebih kuat. Artinya, siapa saja bisa menjadi korban kekerasan dalam berbagai bentuk. 

Jika kekerasan pada perempuan masih belum mendapat perhatian khusus, hal yang sama juga terjadi pada laki-laki. 

Banyak laki-laki yang menjadi korban kekerasan seksual memilih diam atas apa yang sudah menimpa dirinya.

Menurut Komisioner Komnas Perempuan, Siti Aminah Tardi, laki-laki memilih diam karena adanya konstruksi pemikiran masyarakat yang kerap menempatkan posisi laki-laki sebagai sosok kuat.

"Dalam masyarakat patriarki, laki-laki akan dikonstruksikan untuk kuat dan tidak cengeng sehigga ketika ia menjadi korban kekerasan seksual akan memilih bungkam," ujarnya, dikutip dari laman Kompas TV.

Lebih lanjut lagi, potret laki-laki normal juga kerap diidentikan dengan aktivitas seksual yang maskulin termasuk bercanda dengan nuansa seksual.

Oleh karena itu, banyak masyarakat yang tidak percaya saat laki-laki mengaku menjadi korban kekerasan seksual.

Padahal, laki-laki juga korban kekerasan seksual tanpa mereka bisa memberontak. 

Baca Juga: Film Two Language and A Sausage: Satu Ruang Aman untuk Dua Kisah Perempuan Menuju Pulih

 

Laki-laki korban kekerasan seksual memang sangat terkait dengan kasus kekerasan seksual yang menimpa salah satu karyawan laki-laki Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).

Kabar ini mencuat setelah unggahan korban menjadi viral di media sosial. Dalam unggahannya, tertulis kalau kekerasan seksual yang menimpanya ini berdampak pada kesehatan mental. 

Hal yang dialami korban merupakan respon umum diri sebagai orang yang menjadi korban kekerasan.

Tidak akan mudah memang, tetapi bagi Kawan Puan yang mempunyai teman atau kerabat laki-laki korban kekerasan seksual, masih ada cara untuk menyelamatkannya.

Berikut cara menyelamatkan korban kekerasan seksual yang bisa kamu lakukan untuk membantunya seperti dilansir dari laman Kompas.com

 

1. Mendengarkan

Umumnya, korban kekerasan seksual memilih diam karena merasa tidak ada satu pun orang yang bisa mendengarkan dan memahami mereka.

Sering kali yang mereka terima justru tanggapan tidak serius dari para pendengarnya, sehingga korban akhirnya enggan untuk menceritakannya.

Untuk itu, tunjukkan rasa perhatianmu kepada mereka dan menanggapi cerita yang mereka alami sebagai hal penting.

2. Memvalidasi Perasaan Mereka

Usai mendengarkan cerita para korban, sering kali sebagian dari kita justru memberikan tanggapan yang terlalu positif.

Baca Juga: Kata Pakar soal Pentingnya Peran Laki-Laki dalam Memberantas Kekerasan Seksual

 

Padahal tanggapan yang terlalu positif atau mencoba mengelola emosi mereka tidak akan mempengaruhi kondisi mereka.

Alangkah baiknya kamu membuat pernyataan yang dapat memvalidasi perasaan mereka, seperti "Saya percaya kamu" atau "Tentu hal itu sangat sulit untuk dihadapi" ya, Kawan Puan. 

3. Memberi Perhatian Secara Jelas

Hal lainnya yang dibutuhkan oleh korban kekerasan seksual adalah bentuk perhatian yang jelas.

Kamu dapat menunjukkan perhatian kamu dengan menyampaikan langsung kepada mereka seperti ucapan bahwa kamu akan selalu ada. 

4. Jangan Bertanya Detil

Meski kamu prihatin dan ingin membantu mereka, kamu mungkin penasaran dengan apa yang menimpa mereka selaku korban.

Tetapi, hindari bertanya kepada mereka secara detail ya, Kawan Puan. Memaksa mereka bercerita detil hanya akan menimbulkan luka. 

Alangkah baiknya tidak mempertanyakan detil kejadian kekerasan seksual yang menimpan korban, kecuali mereka bercerita sendiri. 

Jika mereka menceritakannya, coba untuk mendengarkan dengan cara mendukung bukan malah menghakimi.

(*)

Baca Juga: Kasus Kekerasan Seksual Kris Wu Dorong Kebangkitan Gerakan Feminisme di China

 

Sumber: kompas
Penulis:
Editor: Kinanti Nuke Mahardini