Berkomitmen Kurangi Jejak Karbon dari Makanan, IKEA Luncurkan Menu Plant-based Food

Sarah D. Ekaputri - Sabtu, 28 Agustus 2021
IKEA hadirkan menu plant-based.
IKEA hadirkan menu plant-based. IKEA

Parapuan.co - Tahukah Kawan Puan, jika makanan yang kita konsumsi sehari-hari pun turut menjadi penyumbang besar jejak karbon (carbon footprint), lho.

Artinya, makanan yang dikonsumsi turut berkontribusi pada pelepasan emisi gas rumah kaca yang menyebabkan terjadinya pemanasan global.

Selama ini, mungkin Kawan Puan berpikir jika emisi gas rumah kaca atau karbondioksida yang sebabkan kerusakan lingkungan ini bersumber dari polusi yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil dari kendaraan bermotor dan pabrik-pabrik.

Tidak salah, sih, namun hanya kurang tepat saja.

Tak banyak yang menyangka jika makanan pun menyumbang emisi karbondioksida (CO2) yang dapat berdampak secara tidak langsung pada kelestarian lingkungan.

Baca Juga: Para Pelaku Usaha Fashion, Yuk Lakukan Ini untuk Kurangi Emisi Karbon

Sebuah studi menyebutkan bahwa makanan setidaknya berkontribusi dalam menghasilkan gas rumah kaca global sebanyak 19%–29%, melepaskan 9.800–16.900 megaton setara karbon dioksida (MtCO2e) pada tahun 2008.

Makanan dapat menyumbang jejak karbon dari sampah dan emisi yang dihasilkan sejak dari proses ekstraksi bahan baku, produksi, distribusi, hingga makanan tersebut sampai di tangan kita.

Tak hanya sampai di situ, makanan yang bersisa dan menjadi sampah (food waste) pun turut menjadi penyumbang jejak karbon.

Namun, jejak karbon yang dihasilkan dari makanan lebih besar dihasilkan dari konsumsi daging, lho.

Dikutip dari CarbonBrief, daging dan susu secara khusus menyumbang sekitar 14,5% dari emisi gas rumah kaca global.

Setiap kilogram daging sendiri menyumbang sebesar hampir 60 kg setara gas rumah kaca.

Karena itu, mengurangi konsumsi produk daging-dagingan dan produk mengandung susu (dairy) dan beralih ke plant-based food (nabati), disebut dapat membantu kurangi jejak karbon dari makanan.

Fenomena ini lah yang melatarbelakangi IKEA Indonesia untuk menghadirkan menu makanan plant-based terbarunya.

Baca Juga: Cocok Untuk Vegan dan Vegetarian, Ini Olahan Tempe yang Kaya Gizi!

Hal ini disampaikan oleh IKEA Food Commercial Manager, Dita Astari Putri pada acara virtual conference, Jumat, 27 Agustus 2021.

"Kita sebenarnya ingin berkontribusi untuk bisa mengajak customer untuk hidup lebih sehat, walaupun dari segi makanan, sedikit demi sedikit kita bisa perkenalkan. Ini juga merupakan komitmen kita untuk bisa memberikan impact yang lebih positif terhadap people, community & planet," ujar Dita.

Menu plant-based dari IKEA ini pun sudah tersedia sejak tanggal 24 Agustus 2021 lalu.

Jika IKEA sangat populer dengan menu Swedish Meatball-nya yang iconic, kini IKEA menghadirkan versi nabati dari Swedish Meatball, yakni plant balls, dengan kenikmatan yang sama.

Bukan hanya sebatas menu utama, IKEA juga hadirkan inovasi plant-based menu untuk kreasi makanan penutup dan snack.

Ada es krim matcha plant-based, plant-based saussage bun, dan plant-balls saus teriyaki juga.

Tentunya, menu plant-based yang variatif ini diharapkan dapat menarik minat masyarakat dari segala kalangan usia untuk dapat menikmati makanan-makanan plant-based yang sehat dan lebih sustainable, dengan rasa yang tetap nikmat.

Tak hanya nikmat, harga dari plant-based menu di IKEA ini pun juga terbilang terjangkau.

Es krim matcha plant-based, misalnya, sudah bisa dinikmati hanya dengan merogoh kocek Rp 6.000,-, Plant-based Sausage Bun-nya pun dapat dibeli dengan harga Rp 10.000,- saja.

Lewat harganya yang terjangkau ini, IKEA sekaligus ingin membantah asumsi yang menyebutkan bahwa makanan sehat dan plant-based itu harus mahal.

Menghadirkan menu plant-based ini baru langkah awal dari IKEA untuk berkontribusi pada lingkungan.

Baca Juga: Butuh Konsistensi, Simak 5 Pertimbangan Ini Sebelum Kamu Jadi Vegan

"Nantinya di tahun 2025, target kita adalah pengin 50% menu yang ditawarkan sudah terdiri dari plant-based. Kita pengen juga mengurangi menu dengan daging-dagingan," tukas Dita lebih lanjut.

Selain itu, IKEA juga ingin berkontribusi dalam mengurangi jejak karbon dari konsumsi makanan dengan mengurangi food-waste, dengan mengusahakan tak ada makanan yang tersisa setiap harinya, dan jika ada, makan sisa makanan akan diolah menjadi kompos.

Dita pun mengklaim jika kehadiran menu plant-based ini bisa mengurangi jejak karbon hingga 20 kali lipat.

Di masa PPKM ini, Kawan Puan tetap dapat menikmati hidangan khas dari toko furnitur asal Swedia ini dengan pemesanan via drive thru, atau via ojek online.

Wah, menu plant-based terbaru dari IKEA ini bikin penasaran banget, ya?

(*)

Sumber: IKEA,Carbonbrief.org
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati

3 Kuliner Asia dari Daging Sapi Australia, Kreasi Chef Jepang dan Indonesia