Parapuan.co - Kawan Puan, mungkin masih asing mendengar namanya, namun Kristy Nelwan punya sepak terjang luar biasa di bidang komunikasi.
Ya, Kristy Nelwan sekarang menduduki posisi Head of Communication Indonesia di perusahaan multinasional Unilever.
Perempuan berambut panjang ini menjadi sosok pemimpin perempuan yang menginspirasi.
Sebab, Kristy Nelwan selalu tekun menekuni karier-nya.
Terlihat dari perkembangan karier Kristy Nelwan.
Baca Juga: Kisah Qomarul Lailah, Guru SD yang Jadi Wasit Bulu Tangkis di Olimpiade 2020
Bila dilihat, Kristy memulai karier-nya menjadi seorang presenter di salah satu stasiun televisi di Bandung.
Dia bekerja selama tiga tahun dua bulan menjadi presenter sekaligus asisten produser.
Setelah itu, perempuan lulusan Universitas Padjadjaran ini melanjutkan karier-nya di Public Relation, Edelman pada 2010 lalu.
Tak tanggung-tanggung, Kristy menjabat sebagai konsultan selama 2 tahun 9 bulan.
Selepas bekerja dari Edelman, Kristy terus menggali kemampuannya dengan berpindah kerja ke Burson Marsteller sebagai Senior Association selama setahun.
Barulah dirinya semakin melebarkan sayap di perusahaan multinasional dengan masuk ke Prudential Indonesia sebagai External Corporate Communications Manager dari 2013-2014.
Setelah itu, perempuan lulusan master of Arts dari Universitas Leeds, bekerja di Coca Cola sebagai Head of Corporate Communication pada 2014-2018.
Tak cukup bekerja di bidang food and baverages, Kristy akhirnya pindah ke Go Jek, menjabat sebagai VP-Head of Corporate Communications selama dua tahun.
Baca Juga: Greysia Polii Isyaratkan Pensiun, Ini Rekomendasi Pekerjaan untuk Atlet Perempuan dari KONI
Sekarang, perempuan yang juga aktif berkegiatan sosial ini menjadi Head of Communication Unilever Indonesia.
Keren banget ya, Kawan Puan?
Namun, rupanya tak hanya giat bekerja, tapi Kristy terlihat peduli juga dengan isu sosial dan hak perempuan.
Ini terlihat dari postingan Kristy Nelwan di LinkedIN, ketika berbincang dengan JARI (Jaringan Relawan Independent).
Dalam postingannya, Kristy menuliskan bahwa dirinya berkesempatan untuk menjadi juri untuk kompetisi menulis bertemakan "Freedom of Violence"
"Membaca lebih dari 500 esai seperti yang diceritakan oleh para penyintas, saksi, bahkan pelaku, sangat intens dan menyayat hati," tulisnya.
Dia merasa bahwa pengalaman para pejuang belum pernah terdengar sebelumnya.
"Jalan kita masih panjang untuk menuju kebebasan dari kekerasan bagi perempuan, untuk laki-laki, untuk anak-anak, untuk semua—dan selalu ada hal-hal yang dapat kita lakukan dalam kapasitas kita: mungkin sebagai orang tua, teman, guru, profesional, seorang aktivis.
Mempelajari dan memahami berbagai jenis kekerasan adalah langkah pertama, terus berbicara menentangnya adalah langkah kedua," tulis penulis buku Perempuan Lain (2007).
Wah, semoga perjalanan Kristy Nelwan di bidang komunikasi sekaligus sosial menginspirasi kita ya, Kawan Puan!(*)
