5 Tanda Ketidakdewasaan Emosional dalam Suatu Hubungan Menurut Psikolog

Ericha Fernanda - Senin, 2 Agustus 2021
Tanda ketidakdewasaan emosional dalam hubungan.
Tanda ketidakdewasaan emosional dalam hubungan. Panupong Piewkleng

Parapuan.co - Ketidakdewasaan emosional sering terjadi saat menjalin suatu hubungan romantis.

Hal ini sering menimbulkan kesalahpahaman, konflik, bahkan alasan besar hubungan yang tidak bahagia.

Akar masalah bisa jadi salah satu atau kedua pasangan tersebut.

Baca Juga: Bagaimana Cara Menghadapi Teman yang Suka Menusuk dari Belakang?

Pada awalnya, ada suatu masalah sepele yang kemudian dibesar-besarkan dan membuat keduanya bersitegang.

Komunikasi terbuka, jelas, dan jujur bisa menjadi langkah awal penyelesaian masalah ketidakdewasaan emosional.

Mencegah rasa sakit akibat masalah yang terjadi karena ketidakdewasaan emosional akan lebih lebih mudah jika kamu tahu apa yang harus dicari.

Nick Wignall, psikolog klinis berlisensi di The Cognitive Behavioral Institute of Albuquerque memaparkan bagaimana tanda-tanda ketidakdewasaan emosional dalam suatu hubungan, antara lain:

Pasangan tidak konsisten dengan perkataannya

"Jatuh cinta adalah perasaan yang luar biasa, karena itu kita cenderung fokus pada hal-hal baik dan mengabaikan tanda bahaya," kata Nick, dikutip dari Bright Side.

Salah satu tanda bahaya yang paling jelas adalah ketika kamu melihat pasanganmu mengatakan sesuatu tetapi tidak benar-benar berarti.

Misalnya, mereka berkata tidak masalah jika kamu bertemu teman-temanmu hingga sore hari.

Namun, saat kamu pulang sore hari, mereka protes kenapa kamu datang terlambat dan menyempatkan waktu untuknya.

Pasangan ingin terus-menerus diyakinkan

Suatu hal yang normal jika pasangan meminta kepastian dan keterbukaan darimu.

Namun, akan menjadi masalah jika mereka menuntutmu untuk terus-menerus diyakinkan.

Contohnya, dia sebenarnya tahu bahwa kamu mencintainya.

Tapi, mereka berulang kali membuatmu risih karena meminta kepastian apakah kamu benar-benar mencintainya.

Bahkan, memungkinkan mereka menuntut tindakan cinta tersebut seperti apa.

Baca Juga: Waspada! Ini Tanda-Tanda Teman yang Suka Menusuk dari Belakang

Gaslighting atau memanfaatkan perasaan bersalah

Gaslighting adalah bentuk pelecehan emosional dan itu kerap terjadi dalam hubungan.

Pasangan secara langsung maupun tidak langsung membuatmu mempertanyakan pikiran, ingatan, dan peristiwa yang terjadi di sekitarmu.

Pada dasarnya, mereka mencoba membuatmu berpikir bahwa kamu melakukan kesalahan dan bingung.

Banyak orang menggunakan perasaan bersalah sebagai senjata untuk membuat kamu merasa buruk atau memanipulasimu untuk melakukan sesuatu yang tidak ingin kamu lakukan sejak awal.

Pasangan tidak tahu apa yang mereka inginkan

Kamu bisa sangat menderita jika menjalin hubungan dengan seseorang yang tidak pernah tahu apa yang mereka inginkan.

Menjadi sesuatu yang lebih serius jika dirinya tidak tahu apakah mereka menginginkan hubungan spesial denganmu atau hanya ingin berteman saja.

Idealnya, kamu ingin pasanganmu menjadi seseorang yang tahu apa yang mereka inginkan dari hubungan ini dan bersedia mewujudkannya.

Jika sebaliknya, bendera merah bagi pasangan karena tidak mengerti mau dibawa ke mana hubungan ini.

Baca Juga: Foto dan Video Pribadi Disebar Tanpa Persetujuan, Harus Bagaimana?

Pasangan tidak belajar dari kesalahannya

Seseorang yang tidak belajar dari kesalahan dan berulang kali melakukannya adalah tanda ketidakdewasaan emosional yang cukup jelas.

Mereka mungkin selalu minta maaf dan diberikan kesempatan kedua dan kamu pun bisa memakluminya.

Tapi, jika kejadian seperti ini terus terjadi, marah dan menegurnya adalah tindakan wajar yang kamu lakukan.

Jangan menyakiti hatimu dengan bertahan dengan pasangan yang terus-menerus melakukan kesalahan yang sama dan minta maaf saja.

Nah, apakah tanda-tanda ketidakdewasaan emosional tadi ada pada pasangan Kawan Puan?

Jika komunikasi terbuka dan jelas tidak memberikan solusi, pertimbangkan untuk mengakhiri hubungan toksik yang membuatmu terus-menerus patah hati, ya. (*)

Sumber: Bright Side
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh