Bukan Memarahi, Berikut Strategi Disiplin untuk Anak Cerebral Palsy

Ericha Fernanda - Minggu, 25 Juli 2021
Strategi disiplin untuk anak cerebral palsy (CP).
Strategi disiplin untuk anak cerebral palsy (CP). jarenwicklund

Parapuan.co - Setiap orang pasti pernah merasa emosi, termasuk para orang tua.

Terkadang, orang tua juga melampiaskan emosi dan kemarahannya apabila anak melakukan kesalahan.

Namun, keinginan marah ini bisa diganti menjadi strategi disiplin untuk mengevaluasi perbuatan dan memberikan contoh yang baik.

Bagi anak dengan cerebral palsy (CP) tentu memiliki perbedaan strategi disiplin dengan anak lainnya.

Baca Juga: Kiat-Kiat Manajemen Stres untuk Orang Tua Anak Berkebutuhan Khusus

Tapi, perlu bagi orang tua untuk memahami terlebih dahulu masalah perilaku yang mungkin terjadi pada anak dengan CP.

Masalah perilaku yang umum pada anak dengan CP dapat disebabkan frustrasi dengan keterbatasan, potensi kurang tidur karena kesulitan tidur, ketidakmampuan belajar, kesulitan berbicara, atau nyeri kronis.

Mengutip Verywell Health, berikut ini masalah perilaku anak dengan CP, antara lain:

Sulit menyesuaikan diri. Karena CP dapat menyebabkan masalah bicara, berkomunikasi dengan teman sebaya mungkin sulit bagi anakmu.

Secara fisik mengikuti teman sebaya juga bisa menjadi tantangan, membuatnya sulit untuk menyesuaikan diri.

Emosional. Anak dengan CP cenderung memiliki lebih banyak masalah dalam mengatur emosi mereka, mengakibatkan amarah, ledakan emosi, dan kesulitan menyelesaikan tugas.

Hiperaktif. Anak dengan CP lebih mungkin untuk memiliki attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD) daripada populasi umum, dan bahkan mereka yang tidak memiliki ADHD sering hiperaktif.

Perilaku. Anak dengan CP mungkin lebih argumentatif, menantang, dan tidak patuh.

Strategi Disiplin

Cara mendisiplinkan orang tua bagi setiap anak berbeda-beda, sangat penting untuk menemukan formula yang sesuai bagi mereka.

Berikut adalah beberapa strategi disiplin efektif yang dapat memperbaiki masalah perilaku pada anak dengan CP, yaitu:

1. Melatih keterampilan sosial

Keterbatasan fisik anak dengan CP dapat menyebabkan perasaan sedih, terisolasi, kesepian, dan mereka mungkin mengalami kesulitan bergaul dengan anak-anak lain.

Ajari mereka bagaimana memecahkan masalah, menyelesaikan konflik, bekerja sama, dan bagaimana menjadi teman yang baik.

Bermain peran adalah cara yang bagus untuk melatih keterampilan sosial, seperti melibatkan mereka dalam kelompok di mana mereka dapat berinteraksi dengan anak-anak lain.

Baca Juga: Terapi Bicara Dapat Membantu Anak Down Syndrome, Bagaimana Caranya?

2. Salurkan energi anak di aktivitas yang tepat

Keterbatasan fisik juga dapat mempersulit anak dengan CP untuk membuang beberapa kelebihan energi yang dimiliki, terutama jika mereka juga hiperaktif.

Temukan aktivitas yang berada dalam batas kemampuan mereka, seperti berenang atau mengendarai sepeda adaptif.

Jika kamu tidak yakin aktivitas apa yang cocok untuk mereka, tanyakan kepada terapis fisik mereka.

3. Ajari cara mengendalikan emosi

Bantu anak belajar mengenali saat mereka mendekati rasa ingin meluapkan emosi dan ajari cara menarik napas dalam-dalam atau hitung sampai 10 sebelum meledak.

Bicaralah dengan mereka tentang caranya menenangkan diri ketika merasa kesal, cemas, atau sedih.

Saat mereka tenang, diskusikan berbagai cara untuk mengekspresikan perasaan mereka dengan cara yang sehat.

4. Pujilah perilaku yang baik

Agar bermakna, pujilah anak ketika berperilaku baik, bekerja keras, atau mencoba sesuatu yang baru.

Beri tahu mereka betapa bangganya kamu dan bahwa kamu memperhatikannya.

Hal ini memperkuat perilaku yang baik dan memotivasi mereka untuk terus berusaha.

5. Konsisten dengan konsekuensi

Anak-anak berkembang dengan konsistensi, jadi penting untuk memastikan konsekuensinya sesuai dengan perilaku buruknya.

Semua orang memiliki konsekuensi atas tindakannya, jadi mengajari mereka hal ini pada usia dini membantu membuka jalan menuju kesuksesan.

Kamu bisa membuat beberapa aturan yang jelas dengan serangkaian konsekuensi yang jelas sehingga mereka tahu apa yang diharapkan.

Baca Juga: 4 Jenis Kelompok Dukungan untuk Orang Tua Anak Berkebutuhan Khusus

6. Tawarkan pilihan jika memungkinkan

Biarkan anakmu membuat pilihan sendiri dalam hal-hal kecil, seperti baju apa yang akan dikenakan atau apakah mereka lebih suka makan pisang atau apel.

Mereka tidak memiliki kendali atas banyak aspek kehidupan mereka, termasuk kemampuan untuk menggerakkan tubuhnya sendiri.

Memberi mereka pilihan dapat membantu menumbuhkan rasa kemandirian dan pemberdayaan.

Selain itu, mereka akan lebih percaya diri jika orang tuanya memberikan kesempatan untuk memutuskan sesuatu bagi dirinya sendiri.

(*)