Parapuan.co - Sampah plastik menjadi limbah paling banyak dbandingkan jenis sampah lainnya. Salah satunya berasal dari kemasan produk sekali pakai.
Permasalahan sampah plastik yang jumlahnya semakin banyak ini tentu saja berkaitan pula dengan industri kecantikan yang melahirkan banyak kemasan sekali pakai.
Bahkan, berdasarkan data Zero Waste Week, industri kecantikan menyumbang 120 miliar unit kemasan setiap tahunnya, dilansir dari laman Forbes.
Jumlah ini setara kontribusi hilangnya 18 juta hektar hutan setiap tahunnya.
Baca Juga: Cobalah! 4 Bahan Alami Ini Ampuh untuk Membersihkan Kerak di Rumah
Tentu hal ini bukanlah jumlah yang sedikit, belum lagi ditambah kemasan lainnya untuk mendukung penampilan produk kecantikan tersebut, seperti kertas dan karton.
Berangkat dari permasalahan tersebut, Innisfree sebagai brand kecantikan pun mendukung gerakan peduli lingkungan melalui kemasan produk baru yang ditawarkannya.
Baru-baru ini, Innisfree merilis produk rangkaian re-stay yang menjadi salah satu produk eco-friendly premium lifestyle pertama yang diluncurkannya.
Pasalnya, rangkaian re-stay ini hadir dengan bentuk kemasan isi ulang, dengan desain yang tampak elegan.
Selain itu, rangkaian produk ini diklaim menjadi produk kecantikan yang mendukung sustainable development dengan tersedianya re-spenser yang ramah lingkungan karena dapat digunakan berulang kali.
Re-spenser ini sendiri terbuat dari sisa batok kelapa dan mineral, yang dapat membantu mengurangi penggunaan plastik pada kemasan.
Memiliki desain unik yang menyerupai lekukan pot khas Korea dengan warna netralnya, menjadikan re-spenser ini tak hanya bisa digunakan untuk rangkaian produk re-stay, tapi juga dapat digunakan sebagai pajangan aesthetic, vas bunga, atau tempat sikat gigi.
Untuk rangkaian re-stay sendiri terdiri dari beberapa produk yang memberikan relaksasi melalui keharuman khas Jeju, berupa :
