Punya Gejala yang Mirip, Stres dan Depresi Ternyata 2 Hal yang Berbeda

Firdhayanti - Minggu, 18 Juli 2021
Ilustrasi perempuan alami stres atau depresi
Ilustrasi perempuan alami stres atau depresi iStockphotos

Parapuan.co - Sekilas, stres dan depresi memiliki kemiripan gejala. 

Baik stres maupun depresi, keduanya sama-sama memiliki masalah pada tidur, makan, suasana hati, serta konsentrasi dalam melakukan pekerjaan. 

Dari Lifehacker, perubahan dalam otak pasien depresi memiliki kemiripan dengan pasien yang mengalami stres kronis. 

Baca Juga: Lelah dengan Berita Covid-19 di Media? Lakukan Saran Psikolog Ini

Stres kronis yang tidak diobati juga dapat mengakibatkan depresi. 

“Biologinya tidak sama, tetapi mereka memiliki banyak kesamaan,” kata Philip Muskin, seorang profesor psikiatri di Universitas Columbia.

Karena gejala stres dan depresi tumpang tindih, inilah cara membedakan keduanya.

Stres Bersifat Datang dan Pergi

Salah satu perbedaan stres dan depresi adalah stres bisa datang dan pergi. 

“Stres adalah sesuatu yang bersifat datang dan pergi bagi kebanyakan orang. Kamu mengalami stres dan bisa keluar darinya. Depresi tidak seperti itu. Depresi berlangsung selama bertahun-tahun pada beberapa orang. Itu dapat terjadi pada beberapa orang, tetapi tidak semua orang," jelas Philip. 

Baca Juga: Ini Cara Mengatasi Perasaan Cemas dan Stres saat Mencari Pekerjaan

Sebagai contoh, ketika kamu merasakan hal yang membuat dirimu bahagia semisal dikunjungi oleh orang terdekatmu, orang yang mengalami stres akan merasa bahagia pada saat itu. 

Setelah orang yang mengunjungimu pergi, stres yang kamu alami bisa saja kembali lagi. 

Lain halnya dengan orang yang mengalami depresi.

Orang depresi tidak akan merasakan kebahagiaan pada saat itu. Bahkan ketika mereka tahu mereka harus merasa bahagia. 

“Jika setelah kamu pulang kerja kamu merasa lebih tenang, itu bukan depresi klinis yang parah. Depresi tidak datang dan pergi,” kata Sheryl Ziegler, psikolog dan penulis buku Mommy Burnout: How to Reclaim Your Life and Raise Healthier Children in the Process

Saat mengalami stres, cara terbaik untuk mengobatinya adalah mengurangi sumber stres.

Dalam hal ini, kamu dapat melakukan olahraga ataupun meditasi. 

Baca Juga: Melepas Stres dan 3 Manfaat Lain Memasak Bagi Kesehatan Mental

Depresi adalah Penyakit 

Jika stres dapat diatasi dengan mengurangi sumber stres, lain halnya dengan depresi. 

Saat seseorang mengalami depresi, berbagai tindakan yang kamu lakukan untuk mengurangi stres tidak akan menyembuhkan depresi. 

“Pada tingkat depresi tertentu, hanya obat-obatan yang akan membantu,” kata Philip. 

Baca Juga: Mengenal Meditative Dance: Meditasi dan Tari yang Baik untuk Jiwa

Untuk mengobatinya, depresi membutuhkan obat-obat tertentu. 

Jika seseorang mengalami depresi berat, seseorang membutuhkan perawatan medis. 

Untuk mengobati depresi, dibutuhkan terapi dan juga pengobatan oleh ahlinya. 

Saat kamu ataupun orang di sekitarmu mengalami depresi, mendapatkan bantuan medis adalah langkah pertama yang begitu penting. (*)

 

Sumber: Lifehacker
Penulis:
Editor: Linda Fitria

Benarkah Tertawa Baik untuk Menjaga Kesehatan Mental? Ini Penjelasannya