Catat! Ini Syarat Pasangan yang Ingin Mengikuti Program Bayi Tabung

Anna Maria Anggita - Kamis, 15 Juli 2021
Ilustrasi perempuan hamil dengan cara bayi tabung
Ilustrasi perempuan hamil dengan cara bayi tabung Lucia Kindernayova

Parapuan.co - Kawan Puan, bagi yang sudah menikah dan menjadi pasangan suami-istri tentu banyak mendambakan keturunan ya.

Sayangnya, tak semua orang itu bisa mendapatkan keturunan dengan mudah, misalnya karena mengalami masalah gangguan kesuburan hingga infertilitas.

Tak perlu menyalahkan diri ya, Kawan Puan. Sebab, ini merupakan hal yang wajar terjadi.

Bila memang kamu mengalami hal tersebut, cobalah mengikuti program hamil dengan metode in-vitro fertilization (IVF).

Sebelumnya, perlu Kawan Puan tahu bahwa gangguan kesuburan adalah jika dalam satu tahun kamu dan pasangan berhubungan seksual secara teratur tanpa menggunakan alat kontrasepsi, namun tidak terjadi kehamilan.

Baca Juga: 5 Hal Tentang Virus Covid-19 Varian Delta yang Wajib Diketahui

Jika memang hal ini terjadi pada Kawan Puan, maka kamu perlu melakukan evaluasi untuk mencari tahu penyebab dan penanganannya dengan program kehamilan yang tepat.

Berdasarkan siaran pers yang PARAPUAN terima Jumat (09/07/2021) dari Rumah Sakit Pondok Indah, ada berbagai metodologi reproduksi.

Untuk mengatasi kondisi ini, salah satu teknologi untuk membantumu agar lebih mudah mendapatkan keturunan yakni dengan IVF atau yang lebih sering dikenal dengan bayi tabung.

Tentu Kawan Puan sudah tidak asing ya, mendengar yang namanya bayi tabung.

Sebagai informasi, indikasi program bayi tabung di antaranya ketika kedua saluran telur tersumbat.

Lalu adapun alasan lainnya yaitu kualitas sel telur yang kurang baik seperti pada endometriosis, usia perempuan sudah lanjut, kualitas sperma yang buruk, serta disfungsi seksual.

Terkadang, program bayi tabung juga dibutuhkan pada kondisi gangguan pematangan sel telur yang tidak juga berhasil dengan hanya pemberian obat-obat pembesar telur.

Apabila Kawan Puan dan pasangan memiliki masalah ini, maka segeralah berkonsultasi dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan fertilitas, endokrinologi, dan reproduksi.

Meski demikian, ada beberapa hal yang harus kamu dan pasangan tahu untuk mempersiapkan program bayi tabung.

Beberapa persiapan yang dilakukan sebelum proses bayi tabung berjalan salah
satunya fit and proper test.

Di mana tes ini dilakukan dengan melakukan wawancara awal untuk mengetahui riwayat pernikahan, siklus datang bulan, riwayat penyakit, pengobatan dan operasi, serta pekerjaan. 

Baca Juga: Kapan Harus Lapor Jika Muncul Efek Samping Usai Vaksinasi Covid-19?

Berikut ini syarat-syarat yang harus dipenuhi apabila Kawan Puan dan pasangan ingin melakukan program bayi tabung di Indonesia.

  • Harus pasangan suami-istri yang sah dan tidak menggunakan donor
    sperma atau telur dari bukan pasangan
  • Calon ibu belum menopause
  • Calon ibu tidak memiliki penyakit yang dapat diperberat oleh kehamilan,
    seperti penyakit jantung
  • Kondisi rongga rahim sehat (tidak didapatkan mioma, polip, dan perlekatan
    yang mengganggu rongga rahim), karena rongga rahim nantinya penting
    untuk penempelan embrio (janin). Jikalau didapatkan kelainan pada rongga
    rahim tersebut, maka harus dilakukan tindakan operatif terlebih dahulu
    sebelum dilakukan penanaman embrio ke dalam rahim.
  • Tidak didapatkan cairan pada salah satu atau kedua saluran telur
    (hidrosalping). Jika ini terjadi, maka harus dilakukan tindakan berupa
    laparoskopi operatif untuk mengangkat saluran telur yang terkait untuk
    mencegah leakage cairan dari saluran telur ke dalam rongga rahim yang
    nantinya dapat mengganggu penempelan embrio.
  • Siap secara mental dan finansial.

Nah, Kawan Puan, setelah syarat di atas terpenuhi, barulah kamu dan pasangan dapat melakukan pemeriksaan lainnya.

Mulai dari pemeriksaan dasar infertilitas berupa analisis semen sperma, histerosalpingografi (HSG) untuk mengevaluasi saluran telur, USG transvaginal, dan konfirmasi ovulasi dengan melihat siklus menstruasi atau dengan
pemeriksaan hormon.

Tak sampai situ saja, kemudian calon ibu akan diberikan suntikan hormon setiap harinya untuk memperbesar ukuran beberapa cangkang telur (folikel), sehingga dapat dilakukan panen telur (ovum pick up).

Baca Juga: Saturasi Oksigen Saat Isoman Rendah? Segera Lakukan Teknik Proning

Nantinya, akan dipilih telur yang paling baik untuk digabungkan bersama sperma agar terjadi pembuahan.

Apabila persiapan dan syarat-syarat sudah terpenuhi, maka dokter spesialis
kebidanan dan kandungan konsultan fertilitas, endokrinologi, dan reproduksi akan memulai program bayi tabung.

Jadi jika di antara Kawan Puan memang sudah mendambakan kedatangan buah hati, yuk ikuti persiapan di atas, supaya kamu lebih siap menjalani IVF nantinya. (*)

Bronkitis Kronis Viral di TikTok, Ini Hal Penting yang Harus Diketahui