Thunder Force dan 4 Film Lain yang Mengkampanyekan Body Positivity

Rizka Rachmania - Rabu, 14 Juli 2021
Lydia dan Emily di Thunder Force
Lydia dan Emily di Thunder Force screenrant.com

3. Tall Girl (2019)

Cuplikan adegan film Tall Girl
Cuplikan adegan film Tall Girl screenrant.com

Siapa bilang jadi perempuan tinggi enak? Buktinya Jody di film Tall Girl malah merasakan sebaliknya.

Dengan tinggi di atas rata-rata perempuan pada umumnya, Jody merasakan penindasan terus menerus dari temannya di sekolah.

Hal tersebut membuatnya minder dan kehilangan kepercayaan diri.

Baru setelah ada siswa pertukaran dari Swedia yang setinggi dia, Jody merasa tidak sendiri dan tinggi tubuhnya bukanlah sebuah kutukan.

Dari sini kita belajar bahwa selain mencintai bentuk tubuh diri sendiri, kita pun tidak boleh mencela bentuk fisik orang lain, karena itulah pesan penting dari body positivity sesungguhnya.

Baca Juga: Dukung Body Positivity, Pemerintah Norwegia Larang Influencer Mengedit Foto

4. Isn't It Romantic (2019)

Cuplikan film Isn't It Romantic
Cuplikan film Isn't It Romantic screenrant.com

Isn't It Romantic memiliki pesan indah tentang mencintai diri sendiri dan body positivity.

Film ini berfokus pada sosok Natalie yang mendapatkan kepercayaan diri dan melawan keyakinan terdahulunya bahwa ia bukan sosok perempuan yang selalu menjadi sorotan atau menarik perhatian.

Namun dia tidak peduli dengan hal itu dan terus menjalani hari seperti biasa.

Namun berkat penerimaannya pada diri sendiri ia justru bisa menginspirasi kita semua bahwa harus percaya diri dengan bentuk tubuh yang dimiliki.

 

5. Thunder Force (2021)

Lydia dan Emily di Thunder Force
Lydia dan Emily di Thunder Force screenrant.com

Thunder Force adalah salah satu film pertama yang menampilkan pahlawan super dengan tubuh gemuk.

Namun terlepas dari bentuk tubuhnya, pahlawan super perempuan itu bisa menyelamatkan dunia.

Berkat karakter Lydia dan Emily di film Thunder Force, film pahlawan kini tidak lagi harus menunjukkan pahlawan perempuan dengan tubuh kurus, langsing, terlebih lagi seksi.

Gebrakan ini tentu diharapkan jadi langkah yang benar untuk membuat film superhero lebih inklusif.

Baca Juga: 3 Rekomendasi Film Pendek YouTube; Tentang Impian, Keberanian, dan Kasih Sayang Tulus Perempuan

(*)

Sumber: Screenrant.com
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania