Dukung Body Positivity, Pemerintah Norwegia Larang Influencer Mengedit Foto

Tentry Yudvi Dian Utami - Senin, 12 Juli 2021
Ilustrasi dukung body positivity di media sosial
Ilustrasi dukung body positivity di media sosial Holubenko Nataliia


Parapuan.co - Isu tentang pandangan tubuh ideal memang menjadi masalah yang banyak dialami oleh kita semua, termasuk generasi Z.

Sebab, tak bisa dimungkiri bahwa media sosial juga kini berperan besar untuk membentuk pandangan terhadap tubuh ideal.

Ya, adanya influencer juga memberikan pengaruh terhadap bagaimana seseorang melihat tubuhnya.

Nah, Kawan Puan, untuk mendukung gerakan body positivity di media sosial.

Pemerintah Norwegia mengeluarkan hukum tentang promosi di media sosial oleh para influencer.

Baca Juga: Tanggapan Mikaila Patritz saat Micelle Sebut Body Positivity itu Tidak Sehat

Melansir Insider, pemerintah Norwegia melarang influencer dari negaranya untuk mengedit foto mereka di media sosial. Namun, bila mereka mengedit foto pun harus dicantumkan kalau foto tersebut sudah diedit untuk membuat audiens mengerti.

Peraturan ini juga berlaku untuk iklan online di media sosial.

Peraturan tentang larangan edit foto di media sosial ini keluar saat Raja Nowergia memutuskan di rapat parlemen.

Raja Norwegia merasa harus untuk memperbarui aturan di Marketing dan Control Act yang dibuat pada 2009 lalu.

Aturan ini berbunyi, "Siapapun yang menerima pembayaran atau keuntungan lain dengan menukarkan postingan."

Tentu saja ini akan memberikan dampak pada brand, perusahaan, dan influencer sendiri yang memang fokus di media sosial.

Peraturan ini berlaku untuk sebelum dan sesudah posting foto di Snapchat dan Instagram.

Tidak diperkenankan untuk menggunakan filter yang merubah bentuk tubuh.

Menurut Vice, ada saja influencer yang dibayar karena menggunakan filter 'pembesar bibir', 'pinggang yang langsing', dan 'berotot'.

Menteri Anak dan Keluarga Norwegia menjelaskan bahwa ada studi yang melaporkan bahwa efek tersebut bisa membuat seseorang mengidap anoreksia.

"Anak muda dipaparkan dengan konten di iklan dan postingan sudah mengedit secara digital. Ini memberikan pandangan tentang tubuh ideal terhadap anak muda yang sungguh tidak mungkin untuk diraih," jelas Menteri Anak dan Keluarga Norwegia.

Baca Juga: Micelle Halim Kecewa Model VS Angels Tak Ramping, Ini Alasan Victoria’s Secret Mengubah Konsep Bisnisnya

Dengan adanya aturan ini, pemerintah Norwegia berharap bisa mengurangi dampak buruk terhadap tekanan imej tubuh untuk anak muda.

"Sangat penting untuk melawan keinginan untuk melakukan perubahan yang lebih mengganggu tampilan seseorang," kata Kementerian.

Beberapa influencer di Norwegia pun juga mendukung adanya keputusan ini.

"Anak muda sekarang tumbuh dengan tubuh ideal yang tidak pantas. Saya merasa aturan ini bisa membantu mereka mengerti kalau ini tidak sesuai yang terlihat. Ini sudah diedit," jelas influencer, Husebye.

Sebelum Norwegia, ada juga Inggris yang memberlakukan aturan serupa. Pada September 2020 lalu, pemerintah Inggris melarang influencer menggunakan filter yang tidak realistis.

Wah, Kawan Puan, semoga aturan ini juga bisa berlaku di Indonesia, ya!(*)