Rentan Konflik Internal, Ini Kiat Istafiana Candarini, Co-founder Kami. agar Bertahan Bisnis dengan Sahabat atau Keluarga

Ratu Monita - Minggu, 11 Juli 2021
Para pendiri brand Kami. yang merupakan sahabat dan kakak adik.
Para pendiri brand Kami. yang merupakan sahabat dan kakak adik. Kami.

Parapuan.co - Membangun bisnis bersama dengan anggota keluarga atau sahabat mungkin dihindari sebagian orang karena khawatir akan menyebabkan konflik internal. 

 

Maklum saja, saat terjadi masalah atau perdebatan, kita kerap kesulitan menjaga profesionalitas karena terbentur urusan kedekatan dengan anggota keluarga atau sahabat. 

Kendati sulit untuk tetap profesional saat mengurus bisnis dengan anggota keluarga atau sahabat, namun menurut Istafiana Candarini, co-founder brand busana muslim Kami., hal ini bisa diatasi.

Perempuan yang akrab dipanggil Irin tersebut membangun Kami. bersama adik dan sahabatnya, Nadya Karina dan Afina Candarini, pada tahun 2009.

Satu dekade lebih berlangsung, bisnis yang dibangun bersama tersebut tetap berjalan baik.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Rupanya Mendorong Ibu untuk Menjadi Pengusaha

Menurutnya, salah satu hal yang membuat bisnis dengan orang terdekat bisa berjalan lancar adalah dengan menetapkan visi misi yang sama terlebih dahulu. 

Bagi Irin, hal yang penting untuk dipastikan adalah adanya tujuan dan mimpi yang sama antara satu sama lain. 

Perdebatan karena adanya perbedaan pendapat memang menjadi sesuatu yang pasti dihadapi.

Namun saat yakin sama-sama menjalani mimpi dan tujuan yang sama, hal tersebut bukanlah suatu masalah karena sadar keputusan yang pada akhirnya diambil tentu yang terbaik.

"Mungkin sering merasa pendapatnya harus dipertahankan dengan ego yang kuat, namun dilihat lagi setiap keputusan yang diambil tentu yang terbaik buat mimpi bersama, maka hal yang perlu dilakukan adalah melepas ego masing-masing," jelasnya.

Lebih lanjut lagi, Irin juga membagikan tips bekerja bersama dengan adik dan sahabat yang kita ketahui ketiganya sama-sama perempuan. 

"Karena kita sama-sama perempuan, tentu tahu siklus hidupnya seperti apa yakni menikah, hamil, ngurus anak dan seterusnya. Hal yang dilakukan harus bisa saling maklum, mengerti, dan mengisi,"

Sementara, faktanya banyak ditemui di sekitar yakni hanya karena tidak saling mengerti dengan kondisi satu sama lain hal tersebut justru menjadi issue.

Baca Juga: Begini Caranya agar Pelaku UMKM Bisa Mendapatkan Mitra Bisnis

Sebagai contoh ada sebagian orang yang merasa cukup untuk cuti melahirkan selama dua bulan, namun sebagian lainnya butuh lebih.

Oleh karena itu, menurutnya penting untuk bisa saling mengerti dan saling mengisi satu sama lain agar apa yang diusahakan bisa berjalan dengan baik. (*) 

Penulis:
Editor: Citra Narada Putri