Parapuan.co - Kawan Puan, mungkin selama masa kehamilan kamu melihat beberapa bagian tubuhmu yang berubah.
Misalnya perut yang menggelembung dan payudara yang membesar.
Tapi, tahukah kamu kalau perubahan yang terjadi itu tak hanya pada bagian tubuh yang terlihat saja lho.
Sebab selama kehamilan vaginamu juga berubah.
Baca Juga: 3 Cara Efektif untuk Mengatasi Berbagai Gejala Keracunan Makanan
Mungkin saja dari perubahan tersebut muncul ketidaknyamanan dan bahkan masalah yang mengganggu kesehatan seksual dan reproduksi perempuan.
Oleh sebab itu, Kawan Puan perlu tahu tentang perubahan apa saja yang terjadi pada vagina.
Dilansir dari Healthline, berikut ini beberapa perubahan yang terjadi pada perempuan hamil.
Baca Juga: Menjaga Vagina di Usia 50an Demi Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan
1. Varises Vulva
Kawan Puan, kamu harus paham kalau kaki itu bukan satu-satunya tempat munculnya varises selama kehamilan.
Varises juga bisa muncul di vulva dan vagina.
Hal ini disebabkan oleh adanya peningkatan volume darah, dan penurunan seberapa cepat darah mengalir.
Varises vulva dapat menyebabkan tekanan dan ketidaknyamanan pada vulva dan vagina.
Untuk membantu meringankan gejala cobalah dengan melakukan kompres air dingin, mengangkat pinggul saat berbaring, dan mengenakan pakaian kompresi.
Kebanyakan varises vulva hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu setelah melahirkan.
2. Peningkatan Pembengkakan Vagina
Untuk mendukung pertumbuhan bayi, aliran darah Kawan Puan harus meningkat secara signifikan selama kehamilan.
Baca Juga: 4 Cara Tingkatkan Imun Anak agar Tak Mudah Terpapar Virus Covid-19
Jadi, bukan hal yang aneh jika labia dan vagina tampak bengkak dan terasa lebih penuh.
Pembengkakan dan peningkatan aliran darah juga dapat meningkatkan libido dan membuat Kawan Puan lebih mudah terangsang.
Perubahan hormonal dan peningkatan aliran darah juga dapat menyebabkan vagina dan labia menjadi gelap dan berwarna kebiruan.
Dalam beberapa kasus, pembengkakan vagina disebabkan oleh infeksi.
Jika pembengkakan vagina disertai dengan kemerahan, rasa terbakar, dan gatal, hubungi dokter.
3. Pendarahan Vagina
Pendarahan vagina itu bisa disebabkan oleh peningkatan volume darah.
Dalam beberapa kasus, pendarahan vagina merupakan tanda keguguran, terutama jika disertai dengan kram parah seperti menstruasi, dan keluarnya jaringan melalui vagina.
Jika pendarahan vagina terjadi selama trimester kedua dan ketiga, itu sangat mengkhawatirkan.
Baca Juga: Cara Rawat Vagina di Usia 40an Demi Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan
Sebaiknya, Kawan Puan segera mencari perawatan medis darurat jika pendarahan vagina disebabkan oleh:
4. Meningkatnya Risiko Infeksi Vagina
Dalam beberapa kasus, peningkatan keputihan menunjukkan infeksi.
Infeksi vagina sering terjadi selama kehamilan, sebagian karena perubahan hormonal yang mengubah keseimbangan pH vagina.
Baca Juga: Cara Mencuci Masker Kain yang Benar Menurut Anjuran dari CDC
Infeksi vagina yang umum selama kehamilan meliputi:
Baca Juga: Cara Rawat Vagina di Usia 30an demi Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan
5. Peningkatan Keputihan
Peningkatan keputihan adalah salah satu perubahan vagina yang paling terlihat selama kehamilan.
Ini disebabkan oleh tingginya kadar estrogen dan progesteron.
Di mana peningkatan volume darah dan aliran darah juga dapat berkontribusi pada peningkatan keputihan.
Keputihan yang muncul biasanya encer dan putih layaknya susu.
Akan tetapi, saat menjelang kelahiran bayi, keputihan itu meningkat dan seharusnya tidak berbau busuk.
Baca Juga: Kata Instruktur Yoga Tentang Olahraga Sebelum Hamil hingga Setelah Melahirkan
Apabila Kawan Puan terganggu dengan keputihan yang muncul, kenakan panty liner atau pembalut kecil tanpa pewangi.
Kawan Puan, dengan membaca ulasan di atas, kamu semakin paham ya, kalau selama masa kehamilan vagina juga ikut mengalami perubahan.
Maka dari itu, yuk perhatikan perubahan yang terjadi pada vagina, sehingga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan terjaga. (*)