Ahli Dermatologi Ungkap Kebenaran Mitos Seputar Mencuci Muka

Putri Mayla - Jumat, 2 Juli 2021
Bolehkah mencuci muka saat mandi? Ahli dermatologi mengungkap mitos-mitos seputar mencuci muka.
Bolehkah mencuci muka saat mandi? Ahli dermatologi mengungkap mitos-mitos seputar mencuci muka. puhhha

Parapuan.co – Kawan Puan, mencuci muka merupakan salah satu langkah merawat kulit yang tidak boleh terlewat.

Namun, ada beberapa mitos yang mungkin salah satunya ada yang kita percaya, seperti harus selalu mencuci muka dua kali sehari. Benarkah demikian?

Melansir dari laman Insider, berikut mitos seputar mencuci muka yang ditanggapai oleh dermatologis.

Baca Juga: Tips Menentukan Pembersih Wajah yang Tepat Sesuai Jenis Kulit

Mencuci muka saat mandi

Beberapa orang menganggap mencuci muka tidak boleh masuk ke rutinitas mandi.

Namun, kamu bisa mencuci muka saat mandi selama berhati-hati, menurut Shasa Hu, dokter kulit bersertifikat dan salah satu pendiri layanan konsultasi perawatan kulit BiaLife.

"Saat kamu mencuci muka di kamar mandi, kabut hangat dari shower mendorong pengelupasan kulit lebih dalam dan menyumbat pori-pori," jelas Shasa.

Selama tidak menggunakan air panas atau sabun yang keras, kamu dapat mencuci muka saat rutinitas mandi.

Selalu mencuci muka dua kali sehari

Mencuci muka dua kali sehari tergantung pada jenis kulit dan apa yang perlu kamu bersihkan, menurut Hadley King, dokter kulit yang berbasis di New York City.

Jenis kulit kering atau sensitif boleh dibersihkan sekali di malam hari, sedangkan kulit berminyak mungkin harus dibersihkan dua kali sehari.

Baca Juga: Jangan Asal Basuh, Ini Lo Aturan Cuci Muka Agar Bersih Maksimal

Namun, Hadley menyarankan untuk mencuci muka setelah melakukan aktivitas seperti olahraga atau memakai riasan sebelum tidur.

Mencuci muka sebelum tidur juga dapat membersihkan kotoran dan polusi yang menumpuk pada muka.

Produk efektif bekerja jika wajah terasa sensasi sedikit terbakar

Saat memakai produk yang baik dan cocok untuk wajah, sebenarnya tidak ada rasa sakit yang dirasakan dalam melakukan perawatan kulit, menurut Audrey Kunin, dokter kulit dan pendiri merek perawatan kulit klinis DERMAdoctor.

"Ketika kulit terbakar atau teriritasi oleh bahan perawatan kulit, itu mengganggu lapisan asam pelindung kulit, yang dapat menyebabkan sensitivitas kulit lebih lanjut dan bahkan infeksi kulit," jelas Audrey.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Facial Wash Tanpa Alkohol untuk Kulit Sensitif

Namun, asam tertentu dan retinoid dengan resep tertentu dapat menghasilkan sedikit sensasi terbakar atau reaksi pengelupasan sampai kulit menyesuaikannya, menurut Sasha.

"Secara umum, gejala ini mereda saat pergantian sel diseimbangkan kembali oleh bahan aktif," kata Sasha.

Lebih lanjutnya, kamu bisa menghubungi dokter jika tidak yakin sensasi yang kamu rasakan normal atau tidak.

 

Baca Juga: Aman untuk Kulit Sensitif, Rekomendasi Facial Wash Bebas Fragrance

Cukup mencuci muka dengan sabun dan air

Merawat kulit muka membutuhkan sabun yang khusus untuk muka alih-alih memakai sabun biasa.

Sabun konvensional akan menghilangkan minyak alami dan mengganggu pH kulit dan merusak penghalang kulit, jelas Rachel Nazarian, seorang dokter kulit yang berbasis di New York City.

Maka itu, pakailah pembersih lembut khusus muka tanpa pewangi yang mampu melakukan pembersihan mendalam dan sesuai jenis kulit.

(*)

 

Sumber: Insider
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati

Bukan Cuma Merah! Ini Cara Memilih Blush On yang Sesuai Warna Kulit