Cara Menjaga Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan di Usia 20an

Anna Maria Anggita - Jumat, 25 Juni 2021
Ilustrasi menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan
Ilustrasi menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan Thinkstock

Parapuan.co - Kawan Puan, menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan itu penting sekali lho.

Namun, untuk menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan dibutuhkan beberapa cara khusus.

Misalnya saja cara menjaga kesehatan seksual dan reproduksi di usia 20-an, seperti merawat vagina.

Sebab, perlu Kawan Puan ketahui, ternyata vagina itu bisa berubah seiring bertambahnya usia.

Baca Juga: Jaga Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan Usai Keguguran, Kapan Aman Berhubungan?

Seperti perubahan pada kekuatan dasar panggul dan ketebalan kulit vulva.

Perubahan itu melalui proses yang mungkin tidak kita sadari kapan dan apa yang sudah berubah.

Dilansir dari Healthline, pada usia 20-an faktor yang memengaruhi perubahan pada vagina adalah penggunaan kontrasepsi, kehamilan, dan kelahiran.

Kara Earthman selaku praktisi kesehatan perempuan (WHNP) menyatakan pada dekade tersebut, warna kulit vulva akan lebih terang dibanding dekade setelahnya.

Baca Juga: Hari Janda Internasional, Ini Cara Sederhana Jaga Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan untuk Single Parent

"Kulitnya kemungkinan tidak akan setebal saat remaja, jadi mungkin tampak lebih tipis daripada yang kamu ingat di sekolah menengah," paparnya.

Kara menjelaskan pada usia 20-an, perempuan jarang atau bahkan tak ada masalah dengan otot di area vagina.

"Namun, yang sebaliknya mungkin menjadi masalah. Terkadang, otot dasar panggul mungkin terlalu ketat dan kuat selama waktu ini, menyebabkan hubungan seksual menjadi menyakitkan atau kesulitan dengan pemasangan tampon," paparnya.

Di samping itu perlu Kawan Puan pahami juga kalau di usia 20-an, perempuan sedang dalam puncak hormon seksualnya.

Apabila dalam usia ini Kawan Puan mengonsumsi pil KB, akibatnya saat berhubungan intim, pelumasan pada vagina menjadi berkurang.

Baca Juga: Infeksi Ragi, Salah Satu Gangguan Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan

Dalam kasus tersebut, Kara menyarankan Kawan Puan untuk menghubungi dokter dan berkonsultasi serta mencari alat kontrasepsi lainnya.

Karena sedang aktif-aktifnya berhubungan seksual, untuk melindungi diri dari infeksi menular seksual (IMS), usahakan untuk menggunakan kondom.

Namun, Kara menganjurkan untuk tidak menggunakan minyak kelapa dengan kondom lateks.

Selain itu, saat menggunakan kondom, usahakan unuk menghindari pelumas berbahan dasar minyak bumi atau petroleum gel, sebab hal ini hanya membuat kondom rusak.

Baca Juga: Apa Itu Vaginosis Bakterialis, Satu Gangguan Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan

Jadi Kawan Puan, dengan membaca ulasan di atas, sekarang kamu jadi paham ya, di usia 20-an kita tak hanya merawat tubuh yang terpampang, namun juga vagina yang tak kalah pentingnya.

Tapi saat merawat area intim jangan sampai salah ya, Kawan Puan.

Kamu tidak perlu menggunakan pembersih vagina yang beraroma, cukup gunakan air dan sabun tanpa wewangian saja. 

Jadi, yuk selalu jaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan di usia 20-an. (*)

 

Sumber: Healthline
Penulis:
Editor: Linda Fitria

Mengenal Savant Syndrome, Kondisi Luar Biasa di Sinopsis Drakor Good Doctor