Karier Tipe Pengampu Stagnan Akibat Menarik Diri dari Masalah, Psikolog Sarankan Ini!

Arintha Widya - Rabu, 23 Juni 2021
Ilustrasi perempuan pengampu
Ilustrasi perempuan pengampu Freepik

Parapuan.co - Perempuan tipe Pengampu ialah mereka yang berorientasi kepada orang lain dibandingkan diri sendiri.

Hal ini membuat tipe Pengampu cenderung bertujuan untuk memenuhi ekspektasi orang lain dalam setiap yang dilakukannya.

Ketika ekspektasi orang lain tidak berhasil dipenuhi sehingga ia mendapat kritik, perempuan tipe Pengampu biasanya akan menghindar atau menarik diri.

Padahal menurut psikolog Dr. Sukmarani, M.Si., sikap menarik diri ketika berbenturan dengan konflik dalam pekerjaan ini tidak baik bagi tipe Pengampu.

Hal ini memungkinkan mereka kesulitan mengembangkan kariernya karena tidak dapat bekerja secara profesional.

Baca Juga: Pengampu, Perempuan Logis yang Berusaha Memenuhi Ekspektasi Orang Lain

Apalagi jika konflik dalam pekerjaan tersebut semakin keruh dan membuat situasi di kantor jadi tidak kondusif.

"Menjadi tidak bijak apabila terus menarik diri saat sedang bekerja sama di dalam tim. Padahal, tipe Pengampu ingin menciptakan situasi kerja yang harmonis," ujar Sukmarani.

Sikap tipe Pengampu yang ingin memenuhi ekspektasi orang lain dan menarik diri dari konflik ini bisa merugikannya.

Kariernya bukan hanya akan terhambat, tetapi ia juga bisa mengalami demotivasi karena selalu stagnan.

Tidak ada tantangan dan penugasan baru yang bisa meningkatkan dirinya menjadi lebih baik.

Hal itu dapat pula membuatnya merasa terbatas dalam berinovasi dan memberi kontribusi total bagi organisasi/perusahaan.

Apabila kamu adalah perempuan tipe Pengampu dan ingin berkembang dalam karier, Sukmarani menyarankan beberapa hal.

Begini saran Sukmarani kepada PARAPUAN ketika diwawancara pada Kamis (17/6/2021) lalu:

1. Berdiskusi dengan atasan dan HRD

Pertama, cobalah untuk berdiskusi dengan atasan atau HRD tentang jenjang karier yang sifatnya jangka panjang.

Di saat yang sama, kamu juga bisa melakukan evaluasi diri, apakah performance-mu sudah layak untuk posisi yang lebih tinggi atau belum.

Mintalah pula saran dari atasan dan HRD seputar apa saja yang perlu kamu tingkatkan untuk mencapai jabatan yang diharapkan.

"Perlu dikomunikasikan apa yang menjadi harapan dan tujuan kerjanya, sehingga tidak menjadi frustasi hingga menarik diri apabila saat ini belum terpenuhi," kata Sukmarani.

Baca Juga: Rentan Stres, Psikolog Sebut Tipe Pengelola Butuh Ini untuk Atasi Masalah Kantor

2. Membangun networking

Kedua, Kawan Puan perlu mulai memperluas networking, baik secara internal organisasi maupun eksternal atau pihak mitra.

Memperluas networking memungkinkan peluang untuk semakin mengembangkan karier.

3. Memiliki visi dan rencana jelas

"Orang yang meniti karier mesti punya peta yang jelas terhadap tujuan dan memahami hambatan-hambatan yang akan dialami," terang Sukma.

Untuk itu, target karier yang kamu incar harus fokus pada pencapaian puncak, serta menerapkan langkah-langkah yang telah kamu susun buat menggapainya.

Dalam perjalananmu meraihnya, kamu mungkin juga perlu melakukan penyesuaian agar tetap berada di jalur yang tepat menuju puncak yang kamu incar.

4. Meningkatkan skill dan kompetensi

Salah satu penyebab karier sulit berkembang adalah skill dan kompetensi seseorang yang belum memenuhi kualifikasi suatu jabatan yang lebih tinggi.

Oleh karenanya, kamu perlu meningkatkan skill dan kompetensi dengan mengikuti pelatihan atau pengembangan diri.

Caranya bisa dengan menerima penugasan baru walau itu berada di luar job desk-mu.

Baca Juga: Butuh Prioritas, Ini Cara Tipe Perempuan Pengembara Kembangkan Karier Menurut Psikolog

Selamat mencoba, ya, Kawan Puan tipe Pengampu. Semoga kariermu makin sukses! (*)

Sumber: Wawancara
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati