4 Cara Hibur Diri Sendiri bagi Perempuan Tipe Pengabdi yang Bersedih

Shenny Fierdha - Minggu, 20 Juni 2021
Ilustrasi perempuan tipe Pengabdi sedang sedih
Ilustrasi perempuan tipe Pengabdi sedang sedih Freepik.com

Tidur yang Cukup

Manusia dewasa umumnya tidur selama tujuh sampai delapan jam setiap malam. 

Kalau kurang tidur, maka individu akan cenderung sulit berkonsentrasi dan suasana hati jadi buruk, tak terkecuali bagi perempuan tipe Pengabdi.

Perempuan bertipe ini bisa menjadi lebih sensitif dan lebih mudah tersinggung jika kurang tidur.

Baca Juga: Perempuan Tipe Pengembara dan Pengabdi Dinilai Paling Butuh Rencana Keuangan, Ini Alasannya!

Maka itu, perempuan tipe Pengabdi harus memastikan bahwa dirinya tidur cukup setiap malam.

Selain itu, apabila perempuan tersebut sedang merasa sedih atau gagal karena dikritik terkait impiannya untuk membahagiakan orang lain, dia sebaiknya tidur yang cukup pada malam itu.

Tidur yang cukup dapat membantunya melepaskan pikiran dari kritik tersebut sehingga tidak overthinking, sehingga dia merasa lebih baik saat bangun tidur keesokan paginya.

Ciptakan Ruang atau Area yang Sunyi di Rumah

Kalau perempuan tipe Pengabdi tinggal bersama orang lain seperti pasangan atau keluarga, maka dia sebaiknya memiliki ruang atau area yang sunyi di rumah tersebut.

Ruang atau area sunyi itu tidak harus milik pribadi sang perempuan tipe Pengabdi (misalnya kamar tidur pribadi), sebab yang penting sunyi dan tidak berisik.

Jika ada area bersama di rumah, seperti ruang tamu atau halaman belakang yang sunyi dan jarang ada orang, maka perempuan bisa memanfaatkan area tersebut untuk menyepi.

Baca Juga: Simak! Ini 4 Lagu yang Sangat Menggambarkan Perempuan Tipe Pengabdi

Ruang atau area rumah yang sunyi seperti itu dapat membantu menenangkan diri perempuan tipe Pengabdi yang sedang sedih atau merasa gagal akibat dikritik.

Semakin sunyi ruang atau area tersebut, maka perempuan bertipe ini bisa menjadi lebih tenang dan perasaan negatifnya perlahan bisa berkurang.

Sumber: psychologytoday.com,white paper parapuan
Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara