Lebih Berani, Perempuan Kini Tak Lagi Lemah untuk Perjuangkan Hak Rumah Tangga

Dinia Adrianjara - Sabtu, 19 Juni 2021
Perempuan tak lagi lemah untuk memperjuangkan hak rumah tangga.
Perempuan tak lagi lemah untuk memperjuangkan hak rumah tangga. AsiaVision

Namun ternyata, kini perempuan sudah semakin berani untuk menyuarakan keinginannya dalam relasi rumah tangga.

Fakta ini dibuktikan melalui survei daring dan hasil riset yang dilakukan oleh tim PARAPUAN, selama bulan Januari hingga Maret 2021, terhadap 1.218 audiens.

Dari survei tersebut didapatkan bahwa mayoritas responden setuju perempuan punya hak dan tidak lagi lemah untuk memperjuangkan hak dalam rumah tangga.

Mereka setuju perempuan berhak untuk menyatakan bersedia atau menolak berhubungan badan, menentukan jumlah anak yang akan dilahirkan, dan bersuara soal penggunaan kontrasepsi.

Hasil riset ini membuktikan perempuan kini lebih mampu menempatkan diri setara dengan laki-laki, dalam relasi perkawinan.

Baca Juga: Perempuan Pengembara, Lakukan Cara Ini Saat Menghadapi Hambatan dalam Meraih Mimpimu!

Survei dan riset dengan judul Perempuan Indonesia, Ambil Alih Kembali Kendali Mimpimu ini menunjukkan sekitar 45,5% responden menyatakan setuju perempuan bebas menentukan jumlah anak yang diinginkan.

Sementara itu, 58,4 persen responden juga setuju perempuan bebas untuk memilih menggunakan atau tidak menggunakan kontrasepsi untuk diri sendiri, dan hanya 4,7 persen di antaranya yang kurang setuju.

Sebanyak 40.9 persen responden sangat tidak setuju bahwa kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) adalah aib keluarga yang harus ditutupi dan 62,2 persen responden sangat tidak setuju KDRT, baik itu fisik maupun perkataan, adalah hal yang tidak wajib dilaporkan.

Hasil survei juga mengungkap lebih dari 70% responden sangat tidak setuju jika dimadu atau dipoligami oleh pasangannya.

Kawan Puan, ini artinya kini perempuan lebih berani mengungkap ketidakadilan di dalam rumah tangga, seperti praktik kekerasan baik itu fisik maupun batin.

Perempuan kini semakin berani untuk melaporkan tindakan kekerasan dalam rumah tangga dan menentang poligami yang melemahkan kedudukannya di dalam perkawinan.

(*)

Baca Juga: Yuk, Bantu Tingkatkan Semangat Perempuan Tipe Pengembara dengan Cara Ini!