Menjaga Diri dari Lonjakan Kasus Covid-19, Masker Bedah Lebih Efektif Menangkal Virus

Firdhayanti - Sabtu, 19 Juni 2021
Masker bedah
Masker bedah Freepik

Parapuan.co - Akhir-akhir ini, kasus Covid-19 di sejumlah daerah di Indonesia kembali meningkat. 

Untuk itu, diperlukan ekstra dan peningkatan penerapan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran virus. 

Apalagi, varian Delta juga sudah ditemui di beberapa daerah Indonesia. 

Menurut World Health Organization (WHO), varian Delta asal India masuk ke dalam variant of concern, atau varian yang memprihatinkan berdasarkan perbaruan data pada Selasa (15/6/2021). 

Baca Juga: Berapa Durasi Waktu yang Diperlukan untuk Memakai Masker? Ini Penjelasannya

Varian virus yang masuk ke dalam variant of concern ini dapat memerlukan perhatian khusus dalam penanganannya. 

Selain bahayanya varian Delta, berdasarkan data terbaru pada situs Satgas Penanganan Covid-19, terdapat penambahan sebanyak 12.906 kasus baru sehingga total kasus terkonfirmasi menjadi 1,976,172. 

Varian Delta ini butuh penanganan khusus untuk mencegah penularan pada diri sendiri, termasuk mengganti masker kain ke masker medis yang memang lebih ampuh dalam mencegah masuknya virus.

dr. Dirga Sakti Rambe M.Sc, Sp.PD, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan juga Vaksinolog mengatakan bahwa masker kain tak lagi efektif untuk mencegah virus corona. 

Karena lonjakan kasus dan mutasi virus yang beragam, Dirga menganjurkan memakai masker bedah. 

Sementara itu, penggunaan masker kain disarankan hanya digunakan untuk melapisi masker bedah pada bagian terluar. 

"Yang dianjurkan sekarang adalah masker beda atau kombinasi. Jadi dalamnya pakai masker beda luarnya baru pakai masker kain," terang Dirga.

Ia pun melanjutkan penjelasannya, "Kalau masker N95 kan, untuk petugas medis. Kalau kita sehari-hari dianjurkan untuk memakai masker bedah saja," jelas Dirga dalam Konverensi Pers Virtual SOS Personal Hygiene pada Kamis (17/6/2021). 

Mengenai penggunaan masker bedah, Dirga mengatakan bahwa kini dari segi harga dan ketersediaannya sudah tidak seperti awal pandemi. 

“Masker kain sudah tidak dianjurkan lagi. Lagipula sekarang itu kan, masker surgical itu sudah banyak. Sudah terjangkau pula harganya nggak kayak waktu awal-awal pandemi," jelasnya. 

Baca Juga: Pakai Masker Dobel, Ampuhkah untuk Mengurangi Penyebaran Covid-19?

Dirga pun tak lupa mengingatkan kita untuk menggunakan masker berkualitas baik. 

"Gunakan masker yang berkualitas karena diantara 3M itu masker yang paling penting sebetulnya," lanjut Dirga. 

3M sendiri merupakan tindakan yang dilakukan untuk mengah penularan Covid-19. Adapun 3M terdiri dari memakai masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak. 

Selain 3M, Dirga juga mengimbau agar masyarakat menghindari kerumunan dan ruangan tertutup. 

Ganti Masker Setelah 6 Jam atau Saat Basah

Menggunakan masker medis terbukti sangat efektif dalam mencegah penularan. 

Agar efektif mencegah Covid-19, masker medis harus digunakan secara tepat. 

"Saya menyarankan untuk mengganti masker maksimal 6 jam, atau ganti segera
setelah masker sudah basah atau kotor”, tambah Dirga.

Baca Juga: Virus Corona Varian Delta Sudah Masuk Indonesia, Ini Gejala-Gejalanya

Selain patuh pada protokol kesehatan, tentunya perlu dibarengi pula dengan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat).

Menurut dinkes.slemankab.go.id, adapun PHBS yang dapat dijalankan selama pandemi Covid-19 yakni makan bergizi, olahraga teratur, sering cuci tangan, hindari menyentuh wajah, pakai masker, istirahat cukup, menjaga kebersihan lingkungan, serta menerapkan etika saat batuk atau bersin.

Dirga juga mengatakan agar berhati-hati saat membuka masker di kerumunan. 

"Jadi, sebisa mungkin, kita melepaskan masker jika memang benar-benar diperlukan seperti saat sedang makan," saran Dirga. (*)

Sumber: WHO,Covid19.go.id,dinkes.slemankab.go.id
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania

Dialami Betharia Sonata, Ini Gejala Stroke pada Perempuan yang Harus Diwaspadai