Hindari Toxic Positivity, Jangan Katakan 5 Hal Ini Saat Ada yang Bersedih

Maharani Kusuma Daruwati - Rabu, 16 Juni 2021
Pura-pura bahagia dan selalu berpikir positif disebut toxic positivity yang bisa mengganggu kesehatan mental.
Pura-pura bahagia dan selalu berpikir positif disebut toxic positivity yang bisa mengganggu kesehatan mental. Thinkstock

“Masih mending, kalau aku…”

Kompetisi bisa terjadi di mana saja, termasuk siapa yang paling sengsara.

Tidak heran jika kalimat ini bisa menjadi andalan saat seseorang bercerita kesedihannya untuk menunjukkan bahwa dia bukan yang paling sengsara.

Padahal, hal ini hanya membuat kesedihan menumpuk dan tidak divalidasi.

Kesedihan bukanlah soal persaingan, dan orang yang sedang bercerita tidak ingin berkompetisi dengan siapapun.

Kamu bisa membalasnya dengan pelukan atau mengiyakan bahwa apa yang sedang mereka hadapi berat.

Baca Juga: Pahami, Berikut 5 Risiko yang Bisa Timbul Karena Toxic Positivity

“Kamu pasti bisa kok, enggak sulit ini.”

Kalimat ini sering muncul dengan niat membantu dan menguatkan, namun sadarkah kamu jika sebenarnya kalimat ini toxic positivity?

Kata ‘enggak sulit ini’ berarti melihat dari kacamata kamu sendiri dan tidak mempertimbangkan kondisi orang itu.

Bisa jadi dia tidak memiliki sumber daya seperti yang kamu miliki, serta pengalaman berbeda dari yang sudah kamu lalui.

Jika kamu ingin menyemangati, kamu bisa menggunakan kalimat “Aku percaya kamu bisa, jangan lupa istirahat. Yang penting sudah melakukan yang terbaik sesuai kamu, ya.”

(*)

 

Benarkah Tertawa Baik untuk Menjaga Kesehatan Mental? Ini Penjelasannya