Bisa Berbahaya, Hentikan Penggunaan Headphone Pada Anak Sekarang! Ini Penjelasan Ahli

Maharani Kusuma Daruwati - Senin, 14 Juni 2021
Hentikan penggunaan headphone pada anak sekarang, bisa berbahaya
Hentikan penggunaan headphone pada anak sekarang, bisa berbahaya surachetkhamsuk

Parapuan.co - Mendengarkan musik atau mungkin podcast serta menonton YouTube mungkin bisa jadi hiburan di tengah padatnya kegiatan.

Headphone atau earphone mungkin jadi alat bantu kamu untuk bisa mendengarkannya lebih jelas serta bebas gangguan.

Kebebasan untuk mendengarkan apa yang kamu suka dengan sepasang headphone mungkin adalah salah satu hal yang paling nyaman.

Terutama karena ini akan membantu kamu lebih fokus untuk mendengarkannya tanpa gangguang dari suara berisik di luaran sana.

Baca Juga: Cara Mencegah Perut Kembung, Mulai dari Cara Makan Sampai Minum Tanpa Sedotan

Namun, hal ini mungkin akan membuatmu menggunakannya dalam waktu yang panjang dalam setiap harinya.

Tapi menggunakan headphone atau earphone untuk mendengarkan suara terus menerus di telinga bisa sangat berbahaya.

Ini bisa lebih buruk bagi anak-anak yang mengatur volume terlalu tinggi dalam waktu yang terlalu lama.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sekitar 40 juta orang dewasa mengalami gangguan pendengaran akibat paparan suara keras.

Penggunaan Headphone Secara Konstan dapat Mempengaruhi Pendengaran Anak

Mengutip dari The Health Site, para ahli dari Quiet Coalition, sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di AS telah memperingatkan bahwa peningkatan penggunaan headphone dan earbud kemungkinan akan menyebabkan masalah pendengaran pada anak-anak karena pengembangan sistem pendengaran mereka yang tidak memadai.

Anak-anak, remaja, dan dewasa muda mendengarkan musik pada volume yang lebih tinggi dari batas kesehatan masyarakat yang direkomendasikan di seluruh dunia yaitu 70 desibel dari paparan kebisingan rekreasi rata-rata selama setahun. 

Daniel Fink dari Quiet Coalition mengatakan bahwa perangkat mendengarkan pribadi, terutama untuk orang muda; kebisingan transportasi; peralatan Rumah tangga; alat-alat listrik; dan hiburan adalah semua sumber paparan kebisingan di luar pekerjaan dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Tak Lagi Khawatir, Ini Dia Cara Mengatasi Perut Kembung dengan Cepat

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa tingkat paparan kebisingan yang direkomendasikan – 85 dBA, tidak aman untuk anak-anak.

Menurut Fink, tingkat kebisingan yang tidak akan melindungi karyawan industri atau operator alat berat dari kerusakan pendengaran terlalu tinggi untuk anak kecil yang telinganya bertahan seumur hidup.

Risiko gangguan pendengaran pada anak lebih tinggi karena perkembangan sistem pendengaran yang belum sempurna, dan kesehatan pendengaran yang normal sangat penting untuk pembelajaran dan sosialisasi.

Masalah komunikasi, isolasi sosial, peningkatan risiko jatuh dan kecelakaan, dan masalah kesehatan, termasuk demensia di kemudian hari, semuanya terkait dengan gangguan pendengaran yang didapat.

Bagaimana Earphone Merusak Telinga?

Gangguan pendengaran dapat terjadi sebagai akibat dari paparan berulang terhadap suara keras.

Suara keras berbahaya bagi telinga secara umum.

Ketika suara ditransmisikan secara normal, suara itu berkumpul di saluran telinga dan kemudian berjalan melalui saraf ke gendang, di mana itu dirasakan.

Saat kamu memakai earbud, suaranya akan menyatu dan dibombardir langsung ke gendang telinga.

Penggunaan earbud dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan mulai dari sementara hingga permanen.

Baca Juga: Tak Hanya dengan BMI, Ini Cara Lain Cek Berat Badan Ideal Agar Terhindar dari Penyakit

Hal ini dapat menyebabkan sering sakit kepala, gangguan pendengaran , tinitus dan pusing.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah mengkonfirmasi bahwa paparan suara keras secara teratur juga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, peningkatan denyut jantung dan penyakit kardiovaskular.

Para ahli merekomendasikan untuk menggunakan satu headphone pada satu waktu dan tetap memberikan istirahat pada setiap telinga.

Kawan Puan juga dapat berbicara dengan anakmu tentang bahaya suara keras pada pendengaran mereka untuk membantu mereka membuat keputusan yang lebih baik pada saat mereka ingin menaikkan volume. (*)

Sumber: The Health Site
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati

Obesitas Anak Semakin Meningkat, Dokter Ungkap Peran MPASI untuk Kesehatan Si Kecil