Takut Melajang dan Hidup Sendiri? Kenali Gejalanya, Mungkin Kamu Idap Anuptaphobia

Linda Fitria - Minggu, 6 Juni 2021
Ilustrasi kecemasan
Ilustrasi kecemasan 5432action

Parapuan.co - Apakah kamu pernah merasa takut hidup sendiri atau takut menjomblo seumur hidup?

Jika iya, mungkin saja kamu mengidap gangguan Anuptaphobia.

Melansir itspsychology, Anuptaphobia adalah gangguan yang dialami seseorang di mana ia takut hidup sendiri dan melajang selamanya.

Baca Juga: 7 Aktivitas Saat Pandemi Untuk Mengatasi Rasa Kesepian dan Depresi

Penderita selalu merasa cemas dan takut ketika menjomblo walaupun hanya sebentar.

Buruknya, penderita Anuptaphobia lebih memilih menjalani hubungan toxic ketimbang harus melajang.

Kondisi ini tentu berbahaya bagi hidup seseorang.

Bahkan tak hanya berisiko bagi mental seseorang namun juga kondisi fisiknya.

Untuk mengetahui apakah kamu atau orang di sekitarmu mengidap Anuptaphobia atau tidak, berikut beberapa gejala yang wajib kamu pahami.

Baca Juga: Agar Punya Kebahagiaan Jangka Panjang, Coba Lakukan Hal-hal Berikut Ini

1. Ketakutan

Mereka akan selalu takut saat membayangkan hidup sendiri.

Bahkan di fase yang parah, mereka akan merasa diteror padahal hal itu hanya pikirannya.

Meski takut hidup sendiri sebenarnya normal, namun penderita Anuptaphobia tidak bisa mengontrol ketakutan itu.

2. Obsesif

Penderita biasanya sangat terobsesi dalam mencari pasangan.

Hal itu dilakukan agar bisa mendapatkan pasangan dengan cepat.

3. Bertahan di Hubungan Toxic

Penderita lebih memilih mengorbankan kesehatannya baik mental maupun fisik asal hubungannya tidak berakhir.

Baca Juga: Sering Disebut ‘Ketindihan’, Ini Fakta Ilmiah mengenai Sleep Paralysis

Mereka akan merasa takut jika hubungannya harus putus di tengah jalan.

Akhirnya, penderita lebih memilih untuk menahan setiap sakit yang ia rasakan.

Nah Kawan Puan, jika kamu merasa tanda-tanda itu kamu rasakan, atau temanmu alami, ada baiknya segera mencari bantuan.

Kamu bisa berkonsultasi dengan ahli agar masalahmu tertangani dan kecemasan itu sembuh.

(*)

Sumber: itspsychology
Penulis:
Editor: Linda Fitria