Simak Ya! Ini Tips Menjadi Ibu Sambung yang Baik Bagi si Kecil

Anna Maria Anggita - Minggu, 6 Juni 2021
Ilustrasi ibu sambung dan anak tirinya
Ilustrasi ibu sambung dan anak tirinya freepik.com/prostooleh

Parapuan.co - Kawan Puan, mungkin beberapa dari kita ada yang menjadi ibu sambung, misalnya anak dari suami.

Menjadi seorang ibu sambung itu menjadi tantangan tersendiri bagi kamu yang menjalani peran ini ya, Kawan Puan.

Bahkan mungkin beberapa anak pun ada yang takut dengan orang tua sambung karena selama ini banyak film yang menggambarkan kalau ibu sambung itu tak baik.

Misalnya jahat, memperlakukan anak-anak dengan buruk, atau selalu memiliki motif tersembunyi.

Akibatnya anak pun jadi punya isu kepercayaan pada orang tua sambungnya.

Padahal kenyataannya, hal tersebut itu tak benar, dan sebagai seorang ibu sambung, Kawan Puan perlu mengatasi stigma tersebut.

Baca Juga: Pembagian Peran Gya Sadiqah dan Tarra Budiman saat Anak Susah Makan

Tujuannya yakni supaya anak bisa menerima kehadiran ibu sambungnya.

Dilansir dari Bright Side, berikut ini menjadi ibu sambung yang baik:

1. Harus bersabar, karena bonding bisa memakan waktu

Kawan Puan, mungkin anak sambungmu bertolak belakang dengan kamu dan bisa juga mereka memiliki kepribadian yang mirip dengan orang tua kandungnya.

Bisa jadi hal tersebut membuatmu menjadi kecil hati, tapi daripadamerasa kan hal yang tidak enak, lebih baik kamu berusaha menjalin ikatan dengan anak.

Ini mungkin tidak mudah pada awalnya, tetapi pada akhirnya dapat berbuah hasil  yang baik.

2. Jangan tersinggung dengan kata yang mendefinisikan siapa dirimu

Anak-anak mungkin menyebut ibu kandung mereka sebagai "ibu kandung" mereka, dan itu bisa menyakitkan untuk didengar.

Tapi janganlah kamu tersinggung dengan kata-kata tersebut, karena anak tak bermaksud menyakitimu.

Karena bagi mereka, itu hanya cara membedakan antara dua orang yang berbeda.

3. Harus menerima bahwa kamu tidak dapat mengendalikan segalanya

Kawan Puan, mungkin kamu merasa kehilangan kendali setiap kali anak sambungmu menghabiskan waktu dengan ibu kandungnya.

Bahkan kamu bisa merawa khawatir dan cemas.

Meskipun begitu, kamu tidak bisa mengendalikan semua hal yang terjadi pada anak.

Lalu, hal yang bisa kamu lakukan adalah menjadi ibu yang baik dan bantu mereka jika ada masalah.

Baca Juga: Maureen Hitipeuw Anjurkan Single Moms untuk Jelaskan Soal Perpisahan pada Anak, Ini Alasannya!

4. Mengingatkan diri sendiri bahwa kamu memainkan peran penting

Pahami bahwa meskipun kamu bukan ibu kandung mereka, tetap saja peranmu dalam kehidupan anak itu penting.

Begitu kamu menyadarinya, itu akan memberimu lebih banyak kepercayaan diri untuk menjadi ibu sambung yang lebih baik.

5. Tetap harus ingat untuk tidak melupakan diri sendiri

Mencoba menjadi ibu sambung dan istri yang sempurna bisa melelahkan dan membuat stres. 

Dan terkadang kamu mungkin terlalu fokus pada apa yang dibutuhkan untuk orang lain.

Bahkan kamu sampai lupa meluangkan waktu untuk diri sendiri.

Pasalnya, menjadi ibu sambung bukanlah pekerjaan mudah, jadi tidak apa-apa jika kamu perlu meluangkan waktu sendiri atau bersama teman.

6. Jangan mencoba untuk menggantikan ibu kandung mereka

Tidak peduli seberapa besar Kawan Puan mencintai anak, tetap saja kamu tak bisa menjadi sama dengan ibu kandung mereka.

Jangan mencoba untuk menjadi ibu kandung mereka ya, Kawan Puan.

Sebab, menjadi ibu sambung adalah peran unik yang dapat berperan penting bagi kehidupan si buah hati.

Baca Juga: Pedofilia: Pengertian, Gejala, dan Cara Mencegah Pelecehan Seksual Pada Anak

7. Jangan membandingkan diri dengan orang lain

Kawan Puan, setiap keluarga itu berbeda.

Kamu mungkin melihat keluarga di mana ibu sambung rukun dengan ibu kandung.

Dan mulai merasa kamu tidak melakukan peran yang baik supaya rukun.

Selain itu, perlu dipahami bahwa tidak apa-apa untuk tidak menjadi keluarga yang sempurna, tetapi yang penting adalah kamu dapat menghargai saat-saat indah yang miliki.

Nah Kawan Puan semoga ketujuh tips di atas dapat membantumu menjadi ibu sambung yang baik bagi anak-anak ya. (*)

Sumber: Bright Side
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati