Virtual Period Party Hapus Stigma Menstruasi adalah Darah Kotor

Ericha Fernanda - Sabtu, 29 Mei 2021
Menstrual Hygiene Day.
Menstrual Hygiene Day. freepik.com

Virtual Period Party diselenggarakan pada pada Jumat (28/05/2021). Acara ini diikuti oleh banyak perempuan dan laki-laki yang tersebar di Indonesa, bahkan ada peserta dari Uganda juga.

Tak hanya itu, teman-teman tuli pun bisa bergabung karena ada juru bahasa isyaratnya. Begitu juga dengan teman dari luar negeri, mereka juga disediakan interpreter.

Virtual Period Party dimoderatori oleh Twinda Rarasati (Digital Host), serta narasumbernya adalah dr. Sandra Suryadana (Founder DokterTanpaStigma), Vanessa Budihardja (Wellnes Practitioner), Nur Hasyim (Co-Founder Aliansi Laki-Laki Baru), dan Vania Santoso (UNICEF Indonesia).

Baca Juga: Hari Kebersihan Menstruasi Sedunia, Ini Sejarah dan Tema yang Diangkat

Menstruasi bukan darah kotor

Dokter Sandra memulai lebih dulu pemaparannya mengenai menstruasi yang dialami oleh perempuan.

Sekilas informasi, dr. Sandra ini bekerja sebagai konsultan medis di salah satu startup telekonsultasi di Jakarta.

Ia juga menggagas gerakan sosial @doktertanpastigma untuk melawan stigma di bidang kesehatan.

Dokter Sandra mengawali dengan bercerita tentang seks edukasi. Faktanya, banyak sekali stigma-stigma yang beredar di masyarakat melihat menstruasi itu sebagai hal yang kotor atau tabu.

"Menstruasi adalah sesuatu yang dianggap kotor dan tabu, tapi sebenarnya adalah anugerah dan amanah," kata dr. Sandra.

Ia menjelaskan bahwa menstruasi merupakan proses peluruhan dinding rahim yang tidak dibuahi, sehingga mengalami pendarahan yang disebut menstruasi.

Stigma umum di masyarakat yang menunjukkan bahwa menstruasi adalah darah kotor itu sama sekali tidak benar. Anggapan ini hanya membuat para perempuan selalu sembunyi-sembunyi ketika dia menstruasi.

Padahal, menstruasi merupakan hal yang wajar dan tidak kotor. Inilah mengapa seks edukasi sangat penting diberikan sejak dini.

Para perempuan menjadi lebih malu atau tidak mau bercerita tentang menstruasinya karena stigma sejak kecil yang diajarkan bahwa menstruasi itu kotor atau menjijikkan.

Setiap darah itu berharga, bahkan darah menstruasi bagi perempuan sekalipun.

Penulis:
Editor: Rizka Rachmania