Sering Terjadi pada Lansia, Apa Itu Kifosis? Ini Penjelasannya

Anna Maria Anggita - Selasa, 18 Mei 2021
Ilustrasi masalah tulang belakang
Ilustrasi masalah tulang belakang

Parapuan.co - Kawan Puan, mungkin sudah tidak asing dengan istilah penyakit skoliosis pada tulang.

Padahal masalah tulang itu tak hanya itu saja, sebab ada loh yang namanya kifosis.

Apabila Kawan Puan masih asing dengan istilah ini, maka ini saatnya kamu mencari tahu tentang kifosis.

Baca Juga: Penting! Begini Caranya Menjaga Kesehatan Mental Ibu Selama Masa Kehamilan

Skoliosis adalah kondisi langka di mana tulang belakang melengkung kesamping dan bisa terjadi sejak dalam kandungan.

Sementara, dilansir dari Healthlinekifosis terjadi ketika tulang belakang mengalami kelengkungan yang berlebihan, yang pada akhirnya menyebabkan tampilan seperti punuk di punggung atas.

Berdasar jurnal Progressive Spinal Kyphosis in the Aging Population, kifosis memiliki prevalensi 20 hingga 40 persen lebih sering terjadi pada orang yang berusia lanjut.

Terutama perubahan terbesar pada kurva toraks terjadi pada perempuan berusia antara 50 dan 70 tahun.

Adapun penyebab kifosis, di antaranya yakni:

  • perubahan degeneratif
  • fraktur kompresi
  • kelemahan otot
  • biomekanik yang diubah

Nick Araza, seorang praktisi chiropractic di Santa Barbara Family Chiropractic, mengatakan bahwa kifosis dikaitkan dengan postur tubuh yang buruk dan pola gerakan yang buruk. 

Nick menyatakan bahwa hanya 20 menit postur tubuh yang buruk dapat menyebabkan perubahan negatif pada tulang belakang.

Baca Juga: Karena Pandemi Covid-19 Banyak Orang Mengalami Cave Syndrome, Apa Itu?

Misalnya ketika Kawan Puan menghabiskan waktu dalam posisi tertekuk (membungkuk), maka kepala mulai mempertahankan posisi ke depan. 

Hal ini menyebabkan peningkatan stres dan beban pada tulang belakang dan leher. 

Masih dari sumber yang sama, sebenarnya kifosis bisa dicegah.

Caranya yakni mempraktikkan postur tubuh yang benar dan melakukan latihan untuk memperkuat punggung dan leher.

Selain itu, olahraga yang dikombinasikan dengan postur tubuh yang baik dan perawatan kiropraktik, dapat membantu memperbaiki punggung atas.

Cara pencegahan tersebut sudah dibuktikan mampu mencegah kifosis.

Hal ini sama seperti yang dijelaskan dalam jurnal Spinal Extensiom Exercises Prevent Natural Progression of Kyphosis.

Baca Juga: Kendall Jenner Akui Menderita Social Anxiety. Ini Penjelasan Ahli

Peneliti jurnal tersebut menyatakan efek latihan ekstensi tulang belakang pada kifosis mampu memperkuat otot ekstensor, yang dapat menurunkan sudut kifosis.

Studi yang sama menemukan bahwa setelah satu tahun latihan, perkembangan kifosis pada perempuan usia 50 hingga 59 tahun tertunda dibandingkan dengan mereka yang tidak menyelesaikan latihan ekstensi ini.

(*)

Dokter Jelaskan Manfaat Makan Kacang-Kacangan bagi Pengidap Stroke