Efek Samping Vaksin Covid-19 terasa Lebih Lama? Ini yang Harus Segera Diperiksa

Alessandra Langit - Rabu, 12 Mei 2021
Ilustrasi vaksin COVID-19 disuntik malam hari.
Ilustrasi vaksin COVID-19 disuntik malam hari. Senayan City

Parapuan.co - Tidak sedikit masyarakat di Indonesia telah mendapatkan vaksin Covid-19.

Selama beberapa bulan terakhir ini, pemerintah berusaha untuk menyebarkan vaksin Covid-19 secara merata.

Namun, seperti yang sering kita dengar, ada banyak keluhan kesehatan yang dirasakan oleh para penerima vaksin.

Pasalnya memang, vaksin Covid-19 itu sendiri memiliki efek samping yang berbeda-beda. 

Tak jarang dari kita yang sudah menerima vaksin merasa cemas ketika efek sampingnya muncul. Namun, Kawan Puan tidak perlu khawatir. 

Baca Juga: Mengenal Program Vaksinasi Gotong Royong, Harga dan Jenis Vaksinnya

 Melansir dari Best Life, Centers of Disease Control dan Prevention (CDC) mengatakan bahwa mengalami efek samping setelah vaksinasi Covid-19 adalah hal yang normal untuk membangun kekebalan tubuh dan sesuatu yang tidak perlu dikhawatirkan. 

Namun, jika efek samping bertahan sedikit lebih lama dari yang kamu bayangkan, bisa jadi ada sesuatu yang salah. 

Para ahli mengatakan, jika efek samping vaksin bertahan terlalu lama, kamu mungkin perlu menjalani tes Covid-19, terutama karena efek samping vaksin dan gejalanya terlihat sangat mirip.

Efek samping yang umum dari vaksin ini adalah kelelahan, demam, dan nyeri tubuh.

Efek samping tersebut mirip dengan gejala yang muncul jika kamu terkena virus corona. 

"Jika efek samping terasa lebih dari 72 jam, perlu dipastikan jika kamu tidak terjangkit Covid-19," ungkap Manisha Juthani, MD, spesialis penyakit menular di Yale Medicine dan profesor di Yale School of Medicine.

Kawan Puan, kamu akan dianggap telah divaksinasi secara penuh oleh CDC setelah dua minggu setelah suntikan kedua dalam rangkaian dua dosis vaksin Covid-19. 

Jika kedua vaksin belum dipenuhi, CDC mengatakan ada kemungkinan kecil kamu bisa terinfeksi virus setelah vaksinasi. 

"Sebagian kecil orang yang divaksinasi masih akan terjangkit Covid-19. Meskipun vaksin ini efektif, tidak ada vaksin yang dapat mencegah penyakit seratus persen setiap saat," ungkap pihak CDC.

CDC juga mengatakan bahwa kamu tidak boleh mendapatkan vaksin jika saat ini kamu sedang terinfeksi Covid-19. 

Jadi jika kamu terjangkit virus corona di antara dosis pertama dan kedua vaksin, kamu harus menunda suntikan dosis kedua.

Baca Juga: Ini Alasan Mengapa Kita Harus Penuhi Kedua Dosis Vaksin Covid-19

Dengan penjelasan di atas, jika Kawan Puan telah divaksinasi penuh namun masih mengalami gejala Covid-19, kamu harus menjalani tes virus corona untuk berjaga-jaga.

Gejala Covid-19 yang umum dirasakan adalah demam, menggigil, batuk, sesak napas, kesulitan bernapas, kelelahan, nyeri otot atau tubuh.

Banyak juga yang merasakan sakit kepala, tidak bisa merasa atau mencium bau, sakit tenggorokan, hidung tersumbat, pilek, mual, muntah, atau diare.

Kawan Puan, perlu kita ingat bahwa jika sudah divaksin bukan berarti kita kebal seratus persen terhadap virus corona.

Kamu tetap harus menjaga kesehatan, mematuhi protokol kesehatan, dan tetap tinggal di rumah saja bila tidak ada keperluan yang sangat mendesak. (*)

Sumber: Best Life
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri

Mengenal Apa Itu Rabun Senja, Mulai dari Gejala hingga Penyebabnya