Jangan Hanya Tanya Kapan Pandemi Berakhir, Lakukan 4 Kontribusi Sederhana tapi Penting Ini

Tim Parapuan - Senin, 10 Mei 2021
Ilustrasi penerapan protokol kesehatan di dalam keluarga.
Ilustrasi penerapan protokol kesehatan di dalam keluarga. Shutterstock

3. Membiasakan diri untuk cerdas mencerna informasi

Ibu merupakan salah satu sumber informasi bagi anak-anak dan anggota keluarga lainnya. Oleh sebab itu, seorang ibu harus cerdas mencerna informasi agar tak termakan berita bohong terkait pandemi atau infodemi.

Diberitakan Kompas.com, Minggu (19/4/2020), Pendiri Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Harry Sufehmi mengatakan bahwa infodemi adalah informasi berlebih yang muncul dan justru mengganggu pencarian solusi terhadap masalah pandemi.

Infodemi dapat berakibat fatal, bahkan hingga menyebabkan korban nyawa bagi masyarakat yang salah menangkap dan memahami informasi.

Oleh sebab itu, Anda sebaiknya memastikan bahwa informasi terkait pandemi berasal dari sumber yang tepercaya, misalnya WHO, Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kementerian terkait, para ahli di bidangnya, dan laman resmi KPC PEN.

Baca Juga: Bolehkah Memilih Vaksin Covid? Begini Jawaban Juru Bicara Kementerian Kesehatan

Selain itu, cek juga apakah konten terasa tidak lazim. Beberapa infodemi biasanya membangkitkan emosi, kemarahan, kegusaran, dan ketakutan. Bahkan, informasi yang diberikan sering kali berlawanan dengan yang selama ini beredar di media massa.

Sebagai informasi, dalam konferensi pers secara daring pada Jumat (30/4/2021), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) secara spesifik sudah mencatat dan melabeli 1.556 informasi hoaks mengenai Covid-19 dan 177 informasi terkait vaksin Covid-19 yang beredar sangat cepat di media sosial.

4. Berbagi dengan sesama

Pembatasan aktivitas dan mobilitas selama pandemi bukan berarti membuat Anda hanya berdiam diri. Perempuan tetap bisa melakukan kontribusi sederhana, tapi berdampak besar.

Seperti diketahui, pandemi Covid-19 memberikan dampak besar dalam bidang perekonomian, terutama pada sektor pariwisata, perdagangan, manufaktur, dan pertanian.

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mencatat, hingga 31 Juli 2020, jumlah pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dan dirumahkan mencapai lebih dari 3,5 juta orang. Angka ini diperkirakan akan terus bertambah pada 2021. Pekerja informal pun tak luput dari masalah tersebut.

Baca Juga: Ini 3 Kemampuan yang Perlu Dikuasai Mompreneur agar Sukses Bisnis Online

Anda bisa membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak pandemi dengan mengajak orang-orang sekitar Anda untuk memberikan bantuan.

Selain itu, Anda juga bisa membuat usaha rumahan yang melibatkan masyarakat sekitar yang terdampak Covid-19.

Dengan keempat hal sederhana tersebut, perempuan bisa lebih memberikan kontribusi bermakna bagi keluarga dan lingkungan sekitar ketimbang hanya mempertanyakan kapan pandemi Covid-19 akan berakhir.  

Penulis:
Editor: Sheila Respati

Viral di TikTok, Kenapa Minum Kopi Bisa Memicu Buang Air Besar?