Lakukan 5 Hal Ini untuk Cegah Pertengkaran Anak Usia Dini di Rumah

Shenny Fierdha - Sabtu, 1 Mei 2021
Mencegah pertengkaran anak
Mencegah pertengkaran anak kdshutterman

Parapuan.co - Bagi Kawan Puan yang sudah mempunyai anak usia dini lebih dari satu orang, pasti pernah melihat mereka bertengkar.

Memang ada kalanya anak di usia tersebut bertengkar dengan saudaranya yang juga berada di rentang usia yang sama.

Adapun anak usia dini menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional adalah anak yang berusia antara nol sampai enam tahun.

Baca Juga: Begini Cara Membiasakan Anak Makan dengan Tenang di Meja Makan

Kawan Puan, pertengkaran anak di usia ini memang wajar terjadi.

Sesuatu yang jadi pemicu pun umumnya sepele, seperti berebut mainan, berebut makanan, sampai berebut perhatian orang tua.

Walau wajar, tetapi kalau terlalu sering terjadi tentunya tak baik, sebab anak bisa jadi saling membenci saudara kandungnya sendiri.

Baca Juga: Orang Tua Harus Aktif, Ini 6 Cara Bantu Anak Agar Tak Jadi Korban Bullying

Untungnya pertengkaran anak dengan saudaranya ini dapat dicegah dengan melakukan sejumlah hal tertentu.

Jika hal tersebut terus dilakukan oleh orang tua, maka intensitas pertengkaran anak dapat berkurang.

Berikut hal-hal yang bisa orang tua lakukan untuk mencegah pertengkaran anak usia dini seperti yang dilansir dari Cleveland.clinic.org.

1. Awasi tingkah laku anak

Saat kita sedang berada di rumah, perhatikan apa yang anak-anak kita lakukan.

Jika mereka sedang bermain bersama, perhatikan apakah ada tanda-tanda bahwa mereka akan bertengkar, misalnya mulai berebut mainan.

Apabila seorang anak merampas mainan milik anak yang satunya, maka kita harus cepat mengambil mainan tersebut.

Dengan begitu, anak-anak jadi tidak bisa rebutan mainan itu karena sudah di tangan kita.

Setelah itu, nasihatilah mereka dengan tenang bahwa berebut mainan tidak baik dan mereka harus saling berbagi.

Baca Juga: 6 Hal yang Bisa Kamu Lakukan untuk Mengatasi Anak yang Narsis

2. Ciptakan lingkungan rumah yang kooperatif

Kawan Puan, usahan jangan pernah membandingkan diri anak yang satu dengan anak lainnya.

Jangan pula mendorong anak untuk saling berkompetisi satu sama lain, misalnya mendorong satu anak untuk mengalahkan nilai rapor anak yang lain.

Sebab, kedua hal tersebut dapat menumbuhkan rasa persaingan di antara mereka, alih-alih rasa saling mendukung satu sama lain.

Sebaiknya, latihlah anak-anak untuk saling bekerja sama dan kompak supaya mereka tetap rukun dan semakin menyayangi saudaranya.

Misalnya, ajak anak-anak untuk menyelesaikan permainan puzzle bersama untuk mengasah kekompakan di antara mereka.

Baca Juga: 6 Hal yang Bisa Kamu Lakukan untuk Mengatasi Anak yang Narsis

Perhatikan pula sikap kita dan pasangan di rumah.

Jangan berteriak atau membanting pintu ketika sedang bertengkar dengan pasangan sebab anak-anak dapat melihat tingkah laku ini.

Anak-anak dapat berpikir bahwa berteriak dan membanting pintu dapat menyelesaikan masalah sehingga akan melakukan perilaku buruk yang serupa.

3. Akui individualitas

Sebagai orang tua, kita harus mengakui bahwa anak yang satu merupakan individu yang berbeda dengan anak yang lain.

Akuilah individualitas pada diri mereka dan jangan paksakan mereka harus menjadi individu yang persis sama dengan saudaranya.

Caranya, dampingi mereka melakukan aktivitas kesukaannya masing-masing.

Baca Juga: Perhatikan 5 Hal Ini Saat Membicarakan Perceraian dengan Anak

Jika satu anak senang berlari dan bermain di luar ruang, ikutilah dan temani dia bermain di luar.

Kalau anak yang satu lagi gemar bermain boneka, sempatkan waktu untuk bermain boneka dengannya.

4. Perlakukan anak dengan adil

Berikan anak hukuman jika mereka berbuat salah, dan berikan mereka pujian jika mereka berhasil melakukan sesuatu dengan benar.

Jangan memperlakukan satu anak dengan istimewa (misalnya terlalu memanjakannya) sementara anak yang lainnya diperlakukan dengan keras.

Baca Juga: Tak Baik untuk Kesehatan, Begini Cara Mengatasi Obesitas pada Anak Sejak Dini

Perlakuan orang tua yang tidak adil seperti ini dapat membuat anak merasa tidak dihargai.

Selain itu, anak dapat membenci saudaranya sehingga semakin sering bertengkar dengannya. 

5. Lakukan aktivitas menyenangkan sekeluarga

Cara lain yang bisa Kawan Puan lakukan adalah dengan melakukan beberapa aktivitas sekeluarga.

Misalnya dengan makan malam di restoran bersama-sama, menonton film bersama di rumah, atau yang lainnya.

Aktivitas sekeluarga yang menyenangkan seperti ini memungkinkan anak-anak berinteraksi dengan lebih baik.

Tak hanya itu, kedekatan dan kekompakan anak dengan orang tua pun semakin terbina.

Baca Juga: Orang Tua Harus Aktif, Ini 6 Cara Bantu Anak Agar Tak Jadi Korban Bullying

Bagi Kawan Puan yang sudah punya dua anak atau lebih yang masih berusia dini, selamat mencoba cara-cara ini, ya!

Semoga anak-anak bisa saling menyayangi dan tidak sering bertengkar lagi.(*)

 

Sumber: Clevelandclinic.org,Kopertis7.go.id
Penulis:
Editor: Arintya