Memahami Gig Economy, Konsep Kerja dari Rumah yang Menghasilkan Uang

Vregina Voneria Palis - Jumat, 30 April 2021
Illustrasi bekerja dari rumah
Illustrasi bekerja dari rumah Photo by Windows on Unsplash

Parapuan.co - Kawan Puan, baru-baru ini media sosial dihebohkan dengan adanya seorang ibu yang menuduh tetangganya melakukan kegiatan babi ngepet.

Alasannya adalah tetangganya tersebut bisa memiliki banyak uang, padahal kerjaannya hanya bermalas-malasan saja di rumah.

Meski sekilas tuduhan si ibu ini terdengar cukup konyol, namun secara logika bisa dipahami juga. Bagaimana mungkin, orang yang kerjaannya hanya di rumah bisa kaya dan punya banyak uang?

Baca Juga: Ingin Jadi Pekerja Lepas? Simak Keuntungan dan Kerugiannya dulu Yuk!

Hal ini juga berhubungan dengan persepsi masyarakat bahwa di rumah saja artinya malas-malasan dan tidak bekerja.

Sedangkan konsep bekerja menurut mereka adalah pergi ke luar rumah, memakai seragam atau pakaian tertentu, lalu pulang di sore atau malam hari.

Padahal, sekarang ini konsep bekerja tidak begitu lagi.

Perkembangan zaman yang semakin maju, membuat konsep bekerja tidak lagi harus dengan pergi ke kantor lo, Kawan Puan.

Saat ini ada berbagai cara untuk menghasilkan uang meski dari rumah.

Konsep bekerja dari rumah dan menghasilkan uang ini dikenal dengan sebutan gig economy.

Sebuah istilah untuk menggambarkan fenomena dunia kerja sekarang ini, di mana seseorang tidak perlu keluar dari rumah untuk bisa menghasilkan banyak uang.

Praktik gig economy ini membuat batas-batas dunia kerja menjadi jauh lebih fleksibel.

Melansir dari Kompaskonsep gig economy ini sendiri muncul dari kata gig yang kerap kali dipakai dalam industri hiburan dan kesenian.

Pada umumnya, kata ini mengacu pada sistem kerja para seniman yang dibayar berdasarkan jumlah pekerjaan yang diselesaikan.

Nah, dalam prinsip gig economy ini, seseorang dibayar berdasarkan pekerjaan yang mereka selesaikan.

Baca Juga: Jalani Work From Home? Ini Skill yang Kamu Butuhkan untuk Gaya Kerja Baru

Hal ini jauh berbeda dengan cara kerja generasi zaman dulu, yang mendapatkan gaji rutin bulanan dan besarannya tetap.

Adapun contoh berbagai profesi dalam gig economy ini adalah pekerja paruh waktu atau freelancer, pekerja berbasis proyek, kontraktor independen, dan lain sebagainya. 

Nah, kenapa gig economy ini mulai banyak diminati baik oleh perusahaan maupun pekerjanya?

Melansir dari Investopedia, berikut beberapa alasannya!

1. Bisa menjaring lebih banyak individu untuk dipekerjakan

Dari sudut pandang perusahaan, gig economy ini memungkinkan mereka memiliki lebih banyak pilihan individu untuk dipekerjakan, tanpa terbatas wilayah tempat tinggalnya.

Jadi, mungkin saja dengan konsep gig economy ini, kamu bekerja dengan perusahaan asal Amerika meski kamu berada di Indonesia.

2. Perusahaan lebih hemat biaya operasional

Selanjutnya, perusahaan juga tidak perlu menyediakan fasilitas kantor, karena memang pekerja yang dikontrak bekerja dari rumahnya.

Selain itu, dengan kemajuan teknologi sekarang ini, para pekerja kontrak atau freelancer tersebut bisa bekerja secara efisien tanpa harus hadir di kantor.

Kondisi keuangan juga bisa menjadi alasan para perusahaan memilih konsep gig economy ini.

Pasalnya, perusahaan tidak perlu membayar freelancer atau pekerja paruh waktu sebesar membayar karyawan tetap.

Baca Juga: Penghasilan Sering Tidak Menentu, Bisakah Freelancer Berinvestasi?

3. Pekerja bisa mengambil beberapa pekerjaan sekaligus

Sedangkan dari sudut pandang pekerja gig economy sendiri, mereka memilih menjadi freelancer atau pekerja paruh waktu karena bisa mengambil beberapa pekerjaan sekaligus.

Jadi tidak terpaku pada satu perusahaan, mereka bisa bekerja sama dengan beberapa klien sekaligus dan mendapat lebih banyak penghasilan dalam satu waktu.

Contoh sederhananya adalah seorang freelancer graphic designer yang dibayar tiap kali ia berhasil menyelesaikan proyeknya.

Besaran upah yang diterima juga berbeda-beda antar satu proyek ke proyek lainnya.

Sebagai seorang freelancer graphic designer, mereka bisa melakukan pekerjaannya dimanapun, termasuk di rumah, yang terpenting adalah hasil kerjanya.

Mereka juga bisa mengambil beberapa proyek sekaligus dengan klien yang berbeda-beda.

Sehingga bukan tidak mungkin nih Kawan Puan, seseorang menghasilkan uang meski terlihat hanya berdiam diri di dalam rumah. (*)

Sumber: Kompas.com,investopedia.com
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania