Bumil, Yuk Waspadai 4 Dampak Stres terhadap Kehamilan dan Janin

Shenny Fierdha - Minggu, 25 April 2021
Ilustrasi hamil
Ilustrasi hamil Freepik

Parapuan.co - Ketika sedang hamil, perempuan harus memerhatikan kesehatan fisik dan pikirannya demi kelancaran kehamilan serta kesehatan janin yang dikandung.

Tak hanya mengonsumsi makanan sehat dan kaya gizi serta rutin meminum susu kehamilan, ibu hamil juga harus bisa mengelola stres.

Sebab, jika ibu hamil stres, maka dapat muncul dampak buruk terhadap kehamilannya maupun janin dalam perutnya.

Itulah sebabnya ibu hamil harus mampu mengelola stres demi keselamatan sang buah hati.

Sebetulnya, apa saja dampak stres yang dialami ibu hamil terhadap kehamilan dan janinnya?

Simak penjelasan berikut, dilansir dari situs Healthline.com.

Baca Juga: Ini 5 Asupan Sarapan yang Harus Dikonsumsi Ibu Hamil Agar Janin Kuat

Dapat Menyebabkan Keguguran

Stres di masa kehamilan dapat meningkatkan risiko keguguran.

Hal ini terutama jika ibu hamil mengalami kejadian buruk yang besar dalam hidupnya, seperti pasangan tiba-tiba meninggal atau ibu hamil tersebut diberhentikan dari tempatnya bekerja.

Jika mengalami kejadian-kejadian seperti itu, maka risiko mengalami keguguran dapat meningkat dua kali lipat.

Selain itu, stres kerja yang dialami ibu hamil di kantor pun dapat menimbulkan risiko keguguran.

Meski demikian, tidak dijelaskan lebih lanjut apakah stres kerja dapat meningkatkan risiko keguguran dua kali lipat pula atau tidak.

Itulah sebabnya ibu hamil yang bekerja disarankan untuk mencoba mengatur jadwal dan beban kerjanya dengan atasannya.

Ini tentu untuk menghindari risiko terjadinya keguguran pada ibu hamil yang bekerja.

Dapat Menyebabkan Kelahiran Prematur

Stres yang dialami ibu hamil dapat menyebabkan kelahiran prematur pada bayi.

Bayi dikatakan lahir prematur jika dilahirkan sebelum kehamilan berusia 37 minggu.

Anak yang lahir prematur, ketika sudah menginjak usia sekolah, cenderung mengalami kesulitan dalam belajar.

Ketika sudah dewasa, individu yang lahir prematur tersebut memiliki kecenderungan mengidap masalah kesehatan kronis yang lebih besar.

Baca Juga: Keguguran Hingga Kelahiran Prematur, Ini Daftar Komplikasi Pada Ibu Hamil yang Perlu Diwaspadai

Adapun beberapa masalah kesehatan kronis itu antara lain penyakit jantung, tekanan darah tinggi, serta diabetes.

Namun, jangan takut, sebab tidak semua bayi prematur akan mengalami isu-isu demikian.

Ada pula sejumlah orang yang dulunya memang lahir prematur, namun berhasil tumbuh menjadi sosok anak atau dewasa yang sehat dan berprestasi.

Dapat Menyebabkan Bayi Lahir dengan Berat Badan Rendah

Kalau ibu hamil sering merasa stres selama mengandung, maka ketika melahirkan nanti, bayinya dapat terlahir dengan berat badan yang rendah.

Bayi dikatakan berbobot tubuh rendah jika beratnya kurang dari 5,5 pon.

Angka ini setara dengan 2,5 kilogram.

Adapun berat badan rata-rata pada bayi yang baru lahir adalah 7,5 pon atau sekitar 3,5 kilogram. 

Baca Juga: Awas! Dehidrasi Selama Masa Kehamilan, Mengganggu Tumbuh Kembang Janin

Dapat Menimbulkan ADHD pada Anak

Bayi yang terlahir dari ibu yang stres semasa kehamilan lebih cenderung mengalami gangguan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) saat berusia kanak-kanak.

Ringkasnya, ADHD adalah gangguan perkembangan saraf yang ditandai dengan sulit memusatkan perhatian, berperilaku impulsif, atau terlalu aktif bergerak.

Ketika anak memasuki usia remaja, dia lebih cenderung mengalami depresi.

Bagi Kawan Puan yang sedang hamil, sebaiknya coba mengelola stres dengan baik agar bisa menghindari dampak-dampak ini, ya.

Semoga proses kehamilan dan persalinannya berjalan lancar!(*)

Sumber: healthline.com
Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara

Usia Sampai Gaya Hidup Jadi Faktor Risiko Pneumonia pada Orang Dewasa