Seni Sebagai Kegiatan Trauma Healing Bagi Anak-anak Pasca Bencana Alam

Alessandra Langit - Sabtu, 10 April 2021
Kegiatan Komunitas Pasir Putih Pemenang
Kegiatan Komunitas Pasir Putih Pemenang Instagram @pasirputih_pemenang

Anak-anak cenderung menjadi diam, tidak mau melakukan aktivitas, atau pun berkomunikasi dengan orang lain.

"Iya, trauma pasti ada, terutama anak-anak yang ditinggal oleh orang tuanya. Langsung murung dan diam, diajak bicara juga jadi susah.

"Nah, Pasir Putih Pemenang sebagai komunitas yang bergerak sosial masyarakat dengan pendekatan seni tentu ingin bantu dengan kegiatan-kegiatan pengobat trauma," ungkap Ahmad Humaidi.

Komunitas Pasir Putih Pemenang sebagai komunitas yang bergerak sosial masyarakat dengan pendekatan seni akhirnya memutuskan untuk melakukan kegiatan.

Kegiatan tersebut mereka sebut sebagai kegiatan trauma healing.

Mereka menggunakan medium seni untuk perlahan-lahan meredakan trauma pada anak-anak pasca bencana alam.

Baca Juga: Musibah Melanda NTT, Ini Kebutuhan Anak-anak di Lokasi Bencana

Saat kondisi daerah Lombok Utara sudah cukup stabil, Komunitas Pasir Putih Pemenang menggelar konser sebagai penghiburan.

Musisi yang tampil merupakan anggota komunitas tersebut dan musisi-musisi Lombok.

Komunitas Pasir Putih pemenang juga mengajak komunitas-komuntas jaringannya yang ada di luar daerah Lombok Utara untuk berpartisipasi.

Jaringan komunitas tersebut diminta untuk secara sukarela membuat sesi kelas keterampilan gratis bagi anak-anak korban bencana alam.

"Kami mengajak komunitas-komunitas jaringan kami untuk berpartisipasi melakukan trauma healing.

"Kami ajak Pak Emi untuk pewayangan dan Asti dari Forum Lenteng Jakarta untuk buka kelas nari.

"Banyak lagi yang kami lakukan untuk menghibur warga," ungkap Ahmad Humaidi.

Sumber: Wawancara Ahmad Humaidi, Pasir Putih Pemenang
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati