2. Cari dukungan emosi
Masa duka adalah masa dimana kamu kerap kali merasakan kesepian dan bingung harus melakukan apa, kamu bahkan bisa depresi karena hal ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurangnya dukungan sosial pada saat berduka atau setelah kehilangan sesorang yang kita sayangi bisa menjadi faktor utama depresi lo Kawan Puan.
Maka dari itu, penting untuk kamu mencari dukungan emosi dari keluarga atau teman-teman terdekatmu.
Keluarga dan teman-teman dekat dapat menjadi dukungan yang hebat untukmu.
Mereka juga berduka, tapi dengan saling berbagi kenangan akan orang yang telah tiada terhadap satu sama lain adalah salah satu cara untuk saling membantu beban emosi yang dirasakan.
Jangan ragu untuk berbagi cerita tentang orang yang telah tiada.
Baca Juga: Mengalami Toxic Positivity dari Lingkungan Sekitar? Begini Cara Mengatasinya
Terkadang, orang ragu-ragu untuk mengungkit kehilangan atau menyebut nama orang yang telah meninggal karena khawatir hal ini bisa menyakitkan.
Namun orang-orang mungkin merasa terbantu ketika berbicara langsung tentang kehilangan yang mereka rasakan.
Kamu juga bisa pergi ke penyedia layanan kesehatan atau terapis bila kamu merasa membutuhkan bantuan profesional untuk menolongmu melewati masa berduka ini.
3. Sesuaikan kembali kehidupan sosialmu
Ketika kamu sudah terbiasa untuk bersosialisasi bersama pasanganmu, tentu akan sulit bagi kamu untuk melakukannya seorang diri mulai dari sekarang.
Namun, dari pada kamu hanya berdiam diri dan menjauhi kegiatan sosial, kamu bisa memulai sesuatu yang baru untuk dicoba.
Kamu bisa melakukan aktivitas yang belum pernah kamu coba sebelumnya dan mencari teman baru.
Baca Juga: Idap Kanker Hingga Pilih Hidup Sederhana, Feby Febiola: Aku Menceritakan Kebaikan Tuhan
Dengan melakukan banyak aktivitas ini, kamu bisa jauh dari perasaan kesepian karena kehilangan pasanganmu.
Nah Kawan Puan, terpisahkan oleh maut dengan pasangan memang bukan hal yang mudah, dan waktu berduka setiap orang tentu berbeda antar satu dan lainnya.
Namun perlu diingat, berlarut-larut dalam kesedihan juga tidak baik. (*)
