Waspada di Tengah Pandemi, Perlukah Pakai 2 Masker Agar Lebih Maksimal?

Putri Mayla - Jumat, 12 Maret 2021
Penggunaan masker dobel apakah maksimal?
Penggunaan masker dobel apakah maksimal? defensivedriving.com

"Jika kamu mengenakan masker N95, KN95 atau KF94, menambah masker lagi di atasnya menjadi kurang bermanfaat," tambahnya.

Baca Juga: Panduan Penggunaan Masker dari CDC untuk Hadapi Varian Baru Covid-19

Mengutip dari Kompas.com (12/3), Dekan Yale School of Public Health di New Haven, Connecticut, dr. Steven Vermund mengatakan, penggunaan dua masker sekaligus sebetulnya adalah hal yang wajar, terutama bagi karyawan yang banyak bersinggungan dengan masyarakat, seperti kasir toko atau supir kendaraan umum.

Selanjutnya, masker N95 idealnya tidak perlu diberi lapisan ekstra.

Tidak ada bahaya dari penggunaan 2 masker, kecuali jika hal itu bisa membuat seseorang menjadi kesulitan bernafas.

Melansir dari laman Kompas, menurut Abraar Karan dokter dari Women's Hospital mengatakan, penggunaan masker tunggal yang pas dan nyaman bisa menjadi pilihan daripada menggunakan 2 masker sekaligus.

Apa perbedaan masker KN95 atau KF94?

Menurut Paula Cannon, PhD, profesor mikrobiologi molekuler dan imunologi di Keck School of Medicine of USC, masker KN95 bagus karena memiliki bahan penyaringan berkualitas baik dan pas dikenakan di wajah.

Masker ini dinilai setidaknya di China untuk mencegah 95 persen partikel yang masuk.

KF94 sedikit berbeda karena jenis masker ini diproduksi di Korea Selatan dan menyaring 94 persen partikel.

Baca Juga: Cegah Maskne, Jerawat Karena Kelamaan Pakai Masker dengan Cara Ini

Paula menambahkan, tidak ada masker yang 100 persen efektif, bahkan masker N95 gold standard diberi nama N95 karena dalam pengujian 95 persen partikelnya dikeluarkan.

Jika telinga sakit karena loop masker, uji jenis masker lain yang mengikat di belakang kepala atau beli "pemanjang masker" yang dipasang di belakang loop telinga untuk mengurangi tekanan di telinga.

(*)

Sumber: kompas,womens health
Penulis:
Editor: Linda Fitria

Usia Sampai Gaya Hidup Jadi Faktor Risiko Pneumonia pada Orang Dewasa